ILMU ADALAH REZEKI DARI ALLAH TA’ALA

Bismillah,

Ilmu Adalah Rezeki DARI ALLAH TA’ALA

Imam Al-Bukhari رحمه الله berkata:

Ilmu agama merupakan rezeki dari Allah Ta’ala yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki.” (Jami‘ul Masanid was Sunan, karya Ibnu Katsir)

Perkataan ini menegaskan bahwa ilmu adalah karunia dan rezeki dari Allah, sebagaimana harta dan nikmat dunia lainnya. Tidak semua orang mendapatkannya, kecuali yang Allah pilih dan beri taufik.

.

Dalil-dalil tentang Ilmu sebagai Rezeki

1.Al-Qur’an

Allah berfirman:

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

“Allah menganugerahkan hikmah (ilmu yang bermanfaat) kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.” [QS. Al-Baqarah: 269]

Ayat ini menegaskan bahwa ilmu adalah pemberian (rezeki) dari Allah, dan merupakan kebaikan yang lebih mulia daripada harta.

Allah pun berfirman:

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, lalu Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.” [QS. An-Nahl: 78]

Dari ayat ini kita belajar bahwa ilmu adalah karunia Allah, sebab manusia lahir tanpa mengetahui apa-apa.

2.Hadits Nabi

Rasulullah bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah akan memahamkannya dalam agama.” [HR. Bukhari no. 71, Muslim no. 1037]

Hadits ini menjelaskan bahwa ilmu agama adalah rezeki dan tanda kebaikan dari Allah bagi seorang hamba.

.

3. Atsar Ulama Salaf

Imam Asy-Syafi‘i رحمه الله berkata:

العِلْمُ صَيْدٌ وَالكِتَابَةُ قَيْدُهُ

Ilmu itu bagaikan buruan, sedangkan tulisan adalah ikatannya.” (Diwan Asy-Syafi‘i, hal. 47)

Hal ini menunjukkan bahwa ilmu adalah sesuatu yang berharga, layaknya rezeki yang harus dijaga dan dikelola agar tidak hilang.

.

Penjelasan

1.Ilmu adalah bagian dari rezeki

Sebagaimana harta dan kesehatan adalah rezeki, ilmu agama juga merupakan rezeki, bahkan lebih mulia karena menjadi jalan menuju surga.

2.Ilmu diberikan kepada yang Allah kehendaki

Banyak orang memiliki kecerdasan, namun tidak semua diberi taufik untuk memahami agama. Ini menunjukkan bahwa ilmu adalah pemberian khusus dari Allah.

3.Ilmu lebih utama dari harta

Harta bisa habis dan lenyap, sedangkan ilmu bermanfaat akan terus mengalirkan pahala bahkan setelah pemiliknya wafat (amal jariyah).

.

Kesimpulan

Ilmu agama adalah rezeki agung yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang dipilih.

 Imam Al-Bukhari menegaskan bahwa ilmu adalah rezeki dari Allah.
 Al-Qur’an (QS. Al-Baqarah: 269, QS. An-Nahl: 78) menunjukkan bahwa ilmu adalah karunia khusus yang Allah berikan.
 Rasulullah dalam hadits shahih menegaskan bahwa pemahaman agama adalah tanda kebaikan yang Allah kehendaki untuk seorang hamba.

Maka, seorang muslim harus selalu bersyukur atas nikmat ilmu, menjaganya dengan mengamalkannya, serta memohon kepada Allah agar ditambah rezeki berupa ilmu yang bermanfaat.

.

Referensi

1.Al-Bukhari, dinukil dalam Ibnu Katsir, Jami‘ul Masanid was Sunan.
2.Al-Qur’an, QS. Al-Baqarah: 269; QS. An-Nahl: 78.
3.Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, no. 71.
4.Muslim, Shahih Muslim, no. 1037.
5.Asy-Syafi‘i, Diwan Asy-Syafi‘i, hal. 47.

.

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Post Comment

Hadana Studio™
error: Content is protected !!