Keutamaan Rezeki Halal dalam Islam

Keutamaan Rezeki Halal dalam Islam

Sufyan ats-Tsauri رحمه الله berkata:

“Tidak ada ibadah yang lebih utama setelah jihad daripada mencari rezeki yang halal.” (Shifatush Shafwah, 2/265)

Makna dan Penjelasan

Perkataan ini menunjukkan betapa besar kedudukan mencari rezeki yang halal dalam Islam. Mengapa?

Karena rezeki halal adalah:

  • Penopang ibadah yang sah.
  • Sumber keberkahan hidup.
  • Penjaga diri dan keluarga dari api neraka.

Sufyan ats-Tsauri, seorang ulama besar generasi tabi‘ut tabi‘in, menegaskan bahwa setelah jihad (ibadah puncak yang mengorbankan harta dan jiwa), mencari rezeki halal menjadi amal utama karena langsung terkait dengan keberlangsungan hidup muslim.

Pesan utama:

Mencari rezeki bukan hanya soal ekonomi, tapi bagian dari ibadah.

Dalil-Dalil Pendukung

1. Perintah mencari yang halal

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

“Wahai para rasul! Makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu’minun: 51)

Penjelasan:

Allah memerintahkan para rasul memakan yang halal dan baik, sebagai syarat diterimanya amal shalih.

2. Doa dan ibadah tergantung pada makanan halal

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا

“Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” (HR. Muslim no. 1015)

Penjelasan:

Amal dan doa hanya akan diterima jika berasal dari rezeki yang halal.

3. Ancaman bagi pencari rezeki haram

Rasulullah ﷺ bersabda:

كُلُّ جَسَدٍ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka lebih berhak atasnya.” (HR. Thabrani; dinyatakan shahih oleh Al-Albani)

Penjelasan:

Harta haram tidak hanya merusak amal, tetapi juga membawa pelakunya menuju azab.

4. Mencari nafkah halal termasuk jihad

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ أَمْسَى كَالًّا مِنْ طَلَبِ الْحَلَالِ أَمْسَى مَغْفُورًا لَهُ

“Barang siapa yang di sore hari merasa letih karena mencari yang halal, maka di sore hari itu ia diampuni.” (HR. Thabrani; dinyatakan hasan oleh Al-Mundziri)

Penjelasan:

Setiap usaha halal yang melelahkan akan bernilai pahala dan mendatangkan ampunan.

Kesimpulan

  • Mencari rezeki halal adalah ibadah besar yang setara dengan jihad dalam menjaga keberlangsungan hidup umat.
  • Harta halal membawa keberkahan, menjaga keluarga, dan menyelamatkan diri dari api neraka.
  • Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras, bukan malas, asalkan jalannya halal dan terhormat.

Sumber Referensi

  • Sufyan ats-Tsauri, Shifatush Shafwah, 2/265
  • QS. Al-Mu’minun: 51
  • HR. Muslim no. 1015
  • HR. Thabrani; shahih oleh Al-Albani
  • Kitab Al-Kaba’ir (Imam Adz-Dzahabi)
Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Post Comment

error: Content is protected !!