Keutamaan Puasa Dalam Syariat Islam
Keutamaan Puasa Dalam Syariat Islam
Bismillah…
Islam memberikan keutamaan terhadap puasa, baik terhadap perintah puasa itu sendiri, terhadap orang yang mengamalkannya, serta tentang balasan yang Allah Ta’ala khususkan bagi orang beriman yang berpuasa secara ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Dalam artikel kali ini akan kita bahas tentang keutamaan puasa dalam syari’at Islam, yang mudah-mudahan setelah mendapatkan penjelasan tentangnya kita menjadi lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah puasa, terlebih puasa Ramadhan yang akan kita jumpai beberapa hari lagi.
#1 : Puasa adalah jalan meraih takwa
Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
#2 : Puasa adalah penghalang dari siksa neraka
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
“Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka.” (HR. Ahmad 3: 396. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut shahih dilihat dari banyak jalan.)
#3 : Amalan puasa akan memberikan syafaat pada hari kiamat kelak
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
“Puasa dan Al-Quran itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Puasa akan berkata, ’Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat. Karenanya, perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya.’ Al-Quran pun berkata, ’Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ’Maka syafaat keduanya diperkenankan’.” (HR. Ahmad 2: 174. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 984)
#4 : Orang yang berpuasa akan mendapatkan pengampunan dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya pada masa lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari No. 38 dan Muslim no. 760)
#5 : Puasa menjadi pengekang syahwat
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ منكُم الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai para pemuda, barang siapa yang memiliki kemampuan maka menikahlah, karena itu akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barang siapa yang belum mampu maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.” (HR. Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400)
#6 : Pintu surga Ar-Rayyan bagi orang yang berpuasa
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Orang yang berpuasa akan diseru, ‘Mana orang yang berpuasa?’ Lantas mereka pun berdiri; selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, pintu itu akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152)
#7 : Orang yang berpuasa memiliki waktu mustajab (terkabulnya doa)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2 : 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
📖Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany hafizhahullah dari kitab “Ramadhan Bersama Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam” Karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal hafizhahullaah
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
***
Demikianlah artikel tentang puasa yang membahas keutamaan puasa dalam syari’at Islam. Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…
Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .
Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…
Barakallahu fiikum…
Post Comment