Introspeksi Diri dalam Islam
Bismillah,
Introspeksi Diri dalam Islam
Imam Hasan Al-Bashri رحمه الله berkata:
“Seorang hamba akan senantiasa berada dalam kebaikan selama dirinya selalu menjadi penasihat bagi dirinya sendiri, dan selalu bersemangat untuk berintrospeksi diri.” (Al-Bidayah wan-Nihayah, 9/272, karya Ibn Katsir)
Dalil-dalil tentang Introspeksi Diri
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS. Al-Hasyr: 18]
Tafsir ayat ini ditegaskan oleh Ibn Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim (8/93), bahwa ayat ini memerintahkan untuk muhasabah amal sebelum datangnya hari kiamat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
الكَيِّسُ مَن دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَن أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ الأَمَانِيَّ
“Orang yang cerdas adalah yang menundukkan dirinya dan beramal untuk (bekal) setelah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya, lalu berangan-angan kepada Allah (tanpa amal).” [HR. At-Tirmidzi no. 2459, dinyatakan hasan oleh Al-Albani]
Imam Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi (7/46) menjelaskan: “Maksud (دَانَ نَفْسَهُ) adalah menghitung dan menghisab dirinya di dunia sebelum dihisab di akhirat.”
Sayyidina Umar bin Khaththab رضي الله عنه berkata:
حاسِبوا أنفُسَكُم قبل أن تُحاسَبوا، وزِنُوها قبل أن تُوزَنوا، فإنه أهونُ عليكم في الحساب غدًا أن تُحاسِبوا أنفُسَكُم اليومَ، وتزينوا للعرض الأكبر
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah amal kalian sebelum ditimbang (di akhirat). Karena hisab kalian hari ini lebih ringan daripada hisab kelak. Dan berhiaslah untuk menghadapi Hari Perhitungan yang agung.”
Riwayat ini disebutkan dalam Musannaf Ibn Abi Syaibah (no. 35608).
Penjelasan
Orang yang selalu mengoreksi diri akan terhindar dari kelalaian, sedangkan yang lalai akan mudah terjerumus dalam dosa.
Dengan introspeksi, seseorang sadar bahwa dunia hanyalah sementara, sehingga ia menyiapkan bekal terbaik untuk akhirat.
Introspeksi diri membantu seseorang menundukkan hawa nafsunya sebelum terlambat.
Kesimpulan
Introspeksi diri (المحاسبة) adalah amalan mulia yang diperintahkan oleh Allah, dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ, dan dijalankan oleh para salaf.
Maka, seorang muslim yang cerdas adalah yang selalu menghisab dirinya, memperbaiki kesalahan, dan menyiapkan bekal untuk hari akhirat.
Referensi

Post Comment