Manusia Paling Lelah: Mereka yang Dunia Menjadi Tujuan Utama

Manusia Paling Lelah: Mereka yang Dunia Menjadi Tujuan Utama

Bismillah,

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

Engkau tidak akan menjumpai manusia yang paling lelah daripada orang yang dunia menjadi keinginan terbesarnya, dan dia berambisi dengan mengerahkan segenap kemampuan untuk mendapatkan dunia.” (Ighatsatul Lahfan)

Ucapan ini adalah peringatan keras bahwa menjadikan dunia sebagai tujuan hidup akan membuat seseorang:

 Letih lahir batin
 Tidak pernah puas
 Terjebak dalam kesibukan tanpa akhir

Sebab dunia sifatnya fana, selalu berubah, dan tidak akan pernah memenuhi keinginan manusia.

.

Dalil-Dalil yang Menguatkan

Beberapa ayat dan hadits menegaskan bahayanya menjadikan dunia sebagai tujuan utama:

 Allah Ta’ala berfirman:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

Barangsiapa menginginkan keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian darinya, tetapi dia tidak akan mendapatkan bagian di akhirat.” (QS. Asy-Syura : 20)

 

 Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ

Barangsiapa dunia menjadi tujuannya, Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran selalu di pelupuk matanya, dan dunia tidak akan mendatanginya kecuali sesuai ketetapan. Barangsiapa akhirat menjadi niatnya, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.” (HR. Ibnu Majah no. 4105, hasan)

 

 Allah Ta’ala berfirman:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan, senda gurau, perhiasan, saling bermegah-megahan, dan berlomba dalam kekayaan serta anak keturunan.” (QS. Al-Hadid : 20)

 

Hikmah dan Pelajaran

 Dunia tidak akan memuaskan hati manusia

Seberapa banyak pun harta dan jabatan yang diraih, akan selalu ada rasa kurang.

 Lelah yang sia-sia

Menghabiskan tenaga, waktu, dan pikiran untuk dunia semata, namun hasilnya hanya sementara.

 Akhirat terabaikan

Orang yang sibuk mengejar dunia sering melupakan kewajiban agama, hingga merugi di akhirat.

 Kebahagiaan sejati ada pada hati

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

لَيْسَ الغِنَى عَنْ كَثْرَةِ العَرَضِ وَلَكِنَّ الغِنَى غِنَى النَّفْسِ

Kekayaan itu bukanlah banyaknya harta benda, tetapi kekayaan adalah kekayaan hati.” (HR. Al-Bukhari no. 6446, Muslim no. 1051)

.

Penjelasan Tambahan

Ibnul Qayyim rahimahullah menegaskan bahwa:

 Orang yang menjadikan dunia tujuan hidupnya akan terus mengejar tanpa henti.
 Ia akan merasa lelah secara fisik dan mental karena dunia sifatnya sementara dan penuh ujian.
 Jiwa manusia jika tidak diikat dengan tujuan akhirat akan selalu haus dan gelisah.

.

Sebaliknya, orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuan:

 Dunia akan mengikuti secukupnya
 Hidupnya lebih tenang
 Tenaganya digunakan untuk hal yang bermanfaat

.

Kesimpulan

Orang paling lelah bukanlah yang bekerja keras semata, tetapi:

 Yang menjadikan dunia sebagai tujuan utama
 Yang mengorbankan akhirat demi dunia
 Yang tidak pernah puas dan selalu merasa kurang

.

Sementara orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuan akan mendapatkan:

 Ketenteraman hati
 Dunia secukupnya
 Pahala yang kekal di akhirat

.

Sumber Rujukan

 Al-Qur’an Al-Karim
 Ighatsatul Lahfan, Ibnul Qayyim
 QS. Asy-Syura : 20
 QS. Al-Hadid : 20
 HR. Ibnu Majah no. 4105
 HR. Al-Bukhari no. 6446
 HR. Muslim no. 1051

.

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Post Comment

Hadana Studio™
error: Content is protected !!