Takdir Allah yang Terbaik
Bismillah,
Takdir Allah yang Terbaik
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata:
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah menetapkan untuk hamba-Nya suatu ketetapan kecuali pasti baik untuknya. Sama saja apakah keputusan tersebut membuat hamba itu sedih atau bahagia.” (Madarijus Salikin, 4/215)
Perkataan ini menegaskan keyakinan penting dalam akidah Islam, yaitu bahwa semua takdir Allah adalah kebaikan, meskipun terkadang manusia merasa berat, sedih, atau tidak memahami hikmahnya.
Dalil-dalil tentang Takdir Allah yang Terbaik
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [QS. Al-Baqarah: 216]
Ayat ini menunjukkan bahwa ukuran baik dan buruk menurut manusia tidak selalu sama dengan hikmah Allah yang Maha Mengetahui segalanya.
عَجَبًا لِأَمْرِ المُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik, dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur maka itu baik baginya. Dan jika ia tertimpa kesulitan, ia bersabar maka itu baik baginya.” [HR. Muslim no. 2999]
Hadits ini menjadi dalil bahwa apapun takdir Allah bagi orang beriman adalah kebaikan, baik dalam kondisi senang maupun susah.
لَا يَرْجُوَنَّ أَحَدٌ إِلَّا رَبَّهُ، وَلَا يَخَافَنَّ إِلَّا ذَنْبَهُ
“Janganlah seseorang berharap kecuali kepada Rabb-nya, dan janganlah ia takut kecuali terhadap dosanya.” [Hilyatul Auliya’, 1/79]
Ucapan ini menekankan agar seorang mukmin tawakal dan ridha terhadap takdir Allah, karena yang perlu dikhawatirkan hanyalah dosa, bukan ketentuan Allah.
Penjelasan
Apa yang Allah tetapkan, walaupun terasa pahit bagi hamba, sesungguhnya mengandung hikmah dan rahmat.
Cobaan bisa menjadi penghapus dosa, peninggi derajat, atau pelajaran hidup yang membuat hamba semakin dekat kepada Allah.
Jika mendapat nikmat, jangan lupa bersyukur. Jika mendapat musibah, hendaklah bersabar. Kedua keadaan ini sama-sama mendatangkan kebaikan.
Kesimpulan
Takdir Allah adalah yang terbaik untuk hamba-Nya, baik yang terlihat menyenangkan maupun yang terasa menyakitkan.
Maka, seorang mukmin wajib ridha terhadap takdir Allah, bersyukur dalam nikmat, bersabar dalam musibah, karena semua itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Referensi

Post Comment