Tanda Cinta Kepada Allah
Tanda Cinta Kepada Allah
Al-Fudhoil bin ‘Iyadh رحمه الله berkata:
“Tanda cinta kepada Allah adalah sedikitnya engkau bergaul dengan manusia dan banyaknya engkau bergaul dengan Al-Qur’an.” [Siyar A‘lam An-Nubala’, 8/436]
Perkataan ini menunjukkan bahwa cinta kepada Allah tampak dari kedekatan seseorang dengan Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah firman Allah dan petunjuk hidup. Semakin seseorang dekat dengan Al-Qur’an, semakin besar cintanya kepada Allah.
Dalil-dalil tentang Tanda Cinta Kepada Allah
Allah ﷻ berfirman:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Katakanlah (Muhammad), jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Ali Imran: 31]
Ayat ini menegaskan bahwa tanda cinta kepada Allah adalah mengikuti Rasulullah ﷺ, dan salah satu jalan terbaik untuk itu adalah dengan berpegang pada Al-Qur’an.
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
“Berkatalah Rasul: Wahai Rabbku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini sesuatu yang ditinggalkan.” [QS. Al-Furqan: 30]
Orang yang mencintai Allah tidak akan meninggalkan Al-Qur’an, melainkan selalu berinteraksi dengannya.
2. Hadits Nabi ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فَقَدِ اسْتَدْرَجَ النُّبُوَّةَ بَيْنَ جَنْبَيْهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يُوحَى إِلَيْهِ
“Barang siapa membaca Al-Qur’an, maka ia telah mengumpulkan nubuwah di antara kedua sisinya, hanya saja tidak diturunkan wahyu kepadanya.” [HR. Tirmidzi no. 2910, hasan shahih]
Hadits ini menunjukkan kemuliaan orang yang bergaul dengan Al-Qur’an sebagai tanda kecintaannya kepada Allah.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
اقْرَؤُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya.” [HR. Muslim no. 252]
Inilah balasan bagi orang yang benar-benar mencintai Allah dengan memperbanyak membaca dan bergaul dengan Al-Qur’an.
3. Atsar Salaf
Abu Sulaiman Ad-Darani رحمه الله berkata:
مَنْ أُوتِيَ الْقُرْآنَ فَرَأَى أَنَّ أَحَدًا أُوتِيَ خَيْرًا مِمَّا أُوتِيَ فَقَدْ صَغَّرَ عَظِيمًا وَعَظَّمَ صَغِيرًا
“Barang siapa diberi (nikmat) Al-Qur’an lalu ia mengira ada orang lain yang diberi sesuatu yang lebih baik darinya, maka ia telah mengecilkan yang besar dan membesarkan yang kecil.” [Al-Bayhaqi, Syu‘abul Iman, 2/338]
Ini menegaskan bahwa sebaik-baik bekal cinta kepada Allah adalah kedekatan dengan Al-Qur’an.
Penjelasan
Orang yang mencintai Allah akan banyak membaca, merenungi, dan mengamalkan Al-Qur’an.
Banyak bergaul dengan manusia bisa melalaikan hati. Sedikit pergaulan (yang tidak bermanfaat) membuat hati lebih tenang untuk beribadah.
Karena Al-Qur’an adalah kalam Allah, semakin dekat seseorang dengan Al-Qur’an berarti semakin besar kecintaannya kepada Allah.
Kesimpulan
Tanda cinta seorang hamba kepada Allah adalah kedekatannya dengan Al-Qur’an dan jauhnya dari pergaulan yang melalaikan.
Maka, seorang muslim yang ingin dicintai Allah hendaknya menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat hidupnya: dibaca, direnungi, diamalkan, dan dibela.
Referensi

Post Comment