Doa Setelah Witir Sesuai Sunnah
Doa Setelah Witir Sesuai Sunnah
Bismillah…
Shalat witir merupakan salah satu ibadah sunnah yang disyari’atkan. Banyak dalil shahih yang bersumber dari hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkan tentang shalat witir.
Dalil tentang Shalat Witir
Dijelaskan Rasulullah Shallallahu alaihi wa salllam dalam sabdanya :
إِنَّ اللَّهَ زَادَكُمْ صَلَاةً فَحَافِظُوا عَلَيْهَا وَهِيَ الْوَتْرُ أخرجه أحمد
“Sesungguhnya Allah telah menambah untuk kalian satu shalat, maka jagalah shalat tersebut. Shalat itu ialah Witir.” [HR Ahmad dan dishahîhkan Syaikh al-Albâni dalam Irwa` al-Ghalîl, 2/159].
Terdapat sebuah hadits Ibnu Umar yang berbunyi :
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؛ قَالَ اجْعَلُوْا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْراً. متفق عليه
Dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam , beliau berkata: “Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari dengan Witir”. [Muttafaqun ‘alaihi]
Penjelasan lebih lanjut tentang dalil-dalil shalat witir bisa dilihat lebih lanjut di https://almanhaj.or.id/2456-shalat-witir.html
Tata Cara Shalat Witir Sesuai Sunnah
Sebelum membahas tentang pokok bahasan utama, yakni tentang doa setelah witir sesuai Sunnah, ada baiknya kami berikan rekomendasi tentang panduan tata cara shalat witir yang lengkap dan sesuai Sunnah. Agar shalat witir yang kita amalkan bisa sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Terlebih menjelang bulan Ramadhan tahun ini, witir sudah menjadi salah satu shalat sunnah yang rutin dikerjakan setiap malam, baik langsung setelah shalat tarawih, maupun ketika menjelang sahur.
Adapun tata cara shalat witir adalah sebagai berikut :
-
Waktu paling afdhal untuk mengerjakannya adalah di penghujung shalat malam,
-
Dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil, boleh 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat atau 9 rakaat,
-
Boleh mengerjakan qunut witir ataupun tidak,
-
Membaca do’a setelah witir (pembahasan lebih lanjut ada di sub judul berikutnya)
Ada pertanyaan yang muncul, adakah surat khusus yang dibaca ketika witir? Maka jawabannya “ada” apabila merujuk pada hadits berikut :
Apabila shalat witirnya sebanyak 3 rakaat
Pada rakaat pertama membaca surat Al-A’laa, kemudian pada rakaat kedua membaca surat Al-Kafirun, dan pada rakaat ketiga membaca surat Al-Ikhlas.
Hal ini berdasarkan dalil berikut :
عن أبي بن كعب قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يوتر بسبح اسم ربك الأعلى وقل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد
“Dari ‘Ubay bin Ka’ab beliau berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca (Sabbihismarabbikal a’laa),dan (Qul yaa ayyuhal kafirun), dan (Qul huwallahu ahad).” (HR. An-Nasai’y dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany)
Ada juga dalil yang menjelaskan pada rakaat pertama membaca surat Al-A’laa, kemudian pada rakaat kedua membaca surat Al-Kafirun, dan pada rakaat ketiga membaca surat Al-Ikhlas, An-Naas dan Al-Falaq.
Hal ini berdasarkan dalil berikut :
عن عبد العزيز بن جريج قال: سألنا عائشة بأي شيء كان يوتر رسول الله صلى الله عليه و سلم ؟ قالت كان يقرأ في الركعة الأولى بسبح اسم ربك الأعلى . وفي الثانية قل يا أيها الكافرون . وفي الثالثة قل هو الله أحد والمعوذتين
“Dari Abdul Aziz bin Juraij beliau berkata: Kami bertanya kepada ‘Aisyah: Dengan apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat witir? Maka ‘Aisyah menjawab: Beliau membaca (sabbihismarabbikal a’la) pada rakaat pertama, dan (qul yaa ayyuhal kafirun) ada rakaat yang kedua, dan (qul huwallahu ahad) serta (al mu’awwidzatain/al-falaq dan An-Naas) pada rakaat yang ketiga.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzy, Ibnu Majah, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany)
Namun hal tersebut tidak wajib, dan kita diperbolehkan membaca surat lain sesuai kemampuan kita.
Alhamdulillah sudah ada referensi lebih lengkap yang membahas tentang tata cara shalat witir untuk kita pelajari dan amalkan. Semua tata cara yang dijelaskan bersandar pada dalil-dalil yang shaih.
Silahkan simak info selengkapnya dalam artikel-artikel berikut :
- https://rumaysho.com/1006-panduan-shalat-witir.html
- https://muslim.or.id/111-tata-cara-shalat-malam-dan-witir-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam.html
Doa Setelah Witir Sesuai Sunnah
Setelah mengetahui dalil-dalil dan hukum shalat witir, serta panduan tentang tata caranya, maka berikut adalah informasi tentang doa apa sajakah yang disunnahkan untuk dibaca setelah shalat witir.
#1 : Membaca “Subhaanal Malikil Qudduus” sebanyak 3 kali
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
“Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan” (HR. Abu Daud no. 1430, An-Nasai no. 1735, dan Ahmad 3: 406. Al-Hafizh Abu Thahir mengatkaan bahwa sanad hadits ini shahih)
Ada tuntunan tentang cara membaca kalimat “Subhanal Maliki Qudduus” ini sebagaimana yang diterangkan dalam hadits berikut :
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata,
فَإِذَا فَرَغَ قَالَ عِنْدَ فَرَاغِهِ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ يُطِيلُ فِي آخِرِهِنَّ
“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah selesai dari witirnya, beliau membaca ‘subhaanal malikil qudduus (sebanyak tiga kali)’, beliau memanjangkan di akhirnya.” (HR. An-Nasa’i no. 1700, Ibnu Majah no. 1182. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Ibnu ‘Abdirrahman bin Abza, dari bapaknya, ia berkata,
وَكَانَ يَقُولُ إِذَا سَلَّمَ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ ثَلَاثًا وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالثَّالِثَةِ
“Jika mengucapkan salam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca, ‘Subhaanal malikil qudduus’ sebanyak tiga kali lalu beliau mengeraskan suaranya pada ucapan yang ketiga.” (HR. An-Nasa’i no. 1733 dan Ahmad 3: 406. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Berdasarkan hadits-hadits di atas, maka tuntunan ketika membaca “Subhanal Malikil Qudduus” adalah sebagai berikut :
-
Bacaan ini diucapkan setelah selesai shalat witir
-
Pada bacaan yang ke-3, kalimat “subhaanal malikil qudduus” dibaca lebih keras daripada bacaan ke-1 dan ke-2,
-
Pada kata “qudduus” dibaca panjang sebanyak 4 atau 6 harakat
#2 : Membaca do’a berikut sebanyak 1 kali
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
“Allahumma innii a’uudzu bi ridhooka min sakhothika wa bi mu’aafatika min ‘uquubatika wa a’uudzubika minka laa uhsii tsanaa-an ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsika.”
“Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri.” (HR. Abu Daud no. 1427, Tirmidzi no. 3566, An-Nasa’i no. 1748 dan Ibnu Majah no. 1179. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Wallahu a’lam…
Referensi :
- https://almanhaj.or.id/2456-shalat-witir.html
- https://konsultasisyariah.com/803-surat-yang-dibaca-ketika-sholat-witir.html
- https://rumaysho.com/1006-panduan-shalat-witir.html
***
Demikianlah artikel yang menjelaskan tentang doa setelah witir sesuai Sunnah. Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan menjaga lisan dan hanya memanfaatkannya dalam kebaikan, sehingga bisa memberikan keselamatan di dunia dan akhirat, aamiin ya Rabbal ‘alamin…
Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .
Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…
Barakallahu fiikum..