Sesungguhnya Pencipta Kita Adalah Allah Ta’ala
Sesungguhnya Pencipta Kita Adalah Allah Ta’ala
Syarah Utsul Tsalatsah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
Bismillah…
Ketahuilah -semoga Allah merahmatimu- bahwasanya setiap Muslim dan Muslimah wajib mempelajari tiga perkara berikut sekaligus mengamalkannya. Yang pertama : Bahwasanya Allah-lah yang menciptakan kita)
Syarah :
Terdapat dalil sam’i (berdasarkan teks) dan ‘aqli (logika) yang menunjukkan bahwa Allah-lah yang menciptakan kita. Adapun dalil sam’i jumlahnya cukup banyak, di antaranya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضَىٰ أَجَلًا ۖ وَأَجَلٌ مُسَمًّى عِنْدَهُ ۖ ثُمَّ أَنْتُمْ تَمْتَرُونَ
“Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).” (QS. Al-An’am [6] : 2)
juga firman Allah Ta’ala :
وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu…” (QS. Al-A’raf [7] : 11)
Allah Ta’ala juga berfirman :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (QS. Al-Hijr [15] : 26)
Allah Ta’ala juga berfirman :
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.” (QS. Ar-Rum [30] : 20)
Allah Ta’ala juga berfirman :
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ
“Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar.” (QS. Ar-Rahman [55] : 14)
Allah Ta’ala juga berfirman :
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ
“Allah yang menciptakan segala sesuatu…” (QS. Az-Zumar [39] : 62)
Kemudian Allah berfirman :
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
dan Allah berfirman ;
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat [51] : 56)
Adapun dalil ‘aqli (logika) bahwasanya Allah-lah yang menciptakan kita, adalah sebagaimana yang diisyaratkan Allah dalam firman-Nya,
أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri).” (QS. Ath-Thur [52] : 35)
Yakni bahwasanya manusia itu tidak menciptakan diri mereka sendiri, sebab sebelum mereka menjadi manusia, mereka adalah nihil (tidak ada) dan nihil berarti bukan sesuatu, dan yang bukan sesuatu tidak dapat menciptakan suatu apapun. Yang menciptakan diri manusia bukanlah bapak atau ibunya atau seseorang dari makhluk Allah, tidak pula ia datang ke dunia dengan secara kebetulan tanpa ada yang menciptakan, karena semua yang berwujud pasti ada yang mewujudkan.Dan keberadaan makhluk-makhluk tersebut dengan teratur rapi dan tertib tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Karena sesuatu yang ada secara kebetulan tidak mungkin teratur dalam asal wujudnya, bagaimana pula ia akan teratur dalam keberadaan serta perkembangan selanjutnya.
Dari sini menjadi pastilan bahwa yang menciptakan itu adalah Allah yang Maha Esa, tidak ada yang mencipta dan memerintah kecuali Allah Ta’ala.
Firman Allah :
أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.” (Al-A’raf [7] : 54)
Dan tak satu makhluk pun yang mengingkari rububiyah Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali karena kecongkakan sebagaimana yang terjadi pada Fir’aun.
Ketika Jubair bin Muth’im mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat ath-Thur, sehingga beliau sampai pada ayat :
أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ (35) أَمْ خَلَقُوا السَّمَوَاتِ وَالأرْضَ بَل لَا يُوقِنُونَ (36) أَمْ عِنْدَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ الْمُسَيْطِرُونَ (37)
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri) ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan) ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa?” (QS. Ath-Thur : 35-37)
Dan ketika itu Jubair bin Muth’im masih musyrik, seketika itu pula ia berkata, “Hampir saja hatiku melayang dan itulah awal dari bersemayamnya iman dalam hatiku.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab at-Tafsir, surat ath-Thur, 4854].
***
Demikianlah artikel lanjutan syarah Utsul Tsalatsah tentang penjelasan bahwa sesungguhnya pencipta kita adalah Allah Ta’ala.
Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…
Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .
Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…
Barakallahu fiikum..