Adab-Adab Membaca Al-Qur’an

adab-adab membaca al-qur'an

Adab-Adab Membaca Al-Qur’an

Bismillah…

Kitab yang Allah Ta’ala turunkan sebagai petunjuk bagi umat Islam adalah Al-Qur’an. Apabila kita berpegang kepadanya, maka kita akan selamat, dan apabila kita berpaling darinya, maka akan celaka.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa membacanya, memahami maknanya, mentadabburinya, dan mengaplikasikannya dalam amalan keseharian.

Namun tahukah Antum? Bahwa dalam membaca Al-Qur’an yang merupakan kalamullah ini, terdapat adab-adab membaca Al-Qur’an yang harus diketahui, yang insya Allah akan dipaparkan dalam artikel ini.

Adab-adab membaca Al-Qur’an yang dimaksud antara lain :

 

Mengikhlaskan niat karena Allah semata

Karena membaca al-Qur’an termasuk ibadah yang agung. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اقْرَءُوْا الْقُرْآنَ وَابْتَغُوْا بِهِ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ قَوْمٌ يُقِيْمُوْنَهُ إِقَامَةَ الْقِدْحِ، يَتَعَجَّلُوْنَهُ وَلَا يَتَأَجَّلُوْنَهُ

“Bacalah al-Quran dan jadikanlah ia sebagai sarana untuk mengharap wajah Allah Ta’ala sebelum datang suatu kaum yang menegakkannya seperti anak panah. Mereka menyegerakan ganjaran membacanya di dunia serta tidak mengharapkan balasan pahalanya nanti di akhirat.” (HR. Ahmad)

 

Membaca dengan sepenuh hati

Merenungi apa yang kita baca, dan memahami makna-maknanya, sehingga maksud yang Allah Ta’ala sampaikan di dalamnya bisa kita fahami, agak bisa diamalkan dalam keseharian.

Untuk mewujudkan hal ini, seseorang harus mempelajari ilmu bahasa Arab, terutama kaidah Nahwu dan Sharaf. Dengan ilmu tersebut, maka seseorang bisa lebih memahami tentang makna yang terkandung di dalam al-Qur’an.

Bagi yang belum menguasai bahasa Arab, bisa memanfaatkan al-Qur’an terjemahan yang sudah tersedia, terutama yang diterjemahkan oleh ulama ahlusunnah wa jama’ah, yang insya Allah terbebas dari unsur tamtsil, ta’thil dan hal lainnya.

 

Disunnahkan membaca dalam keadaan suci, sebagai bentuk pengagungan terhadap kalam Allah

Imam Nawawi rahimahullah berkata,

“Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci. Adapun jika Al-Qur’an dibaca dalam keadaan berhadats (misal : dengan hafalan, pen.), hal itu dibolehkan berdasarkan ijma’ (kata sepakat ulama). Hadits yang mendukung hal ini pun amat banyak.” (At-Tibyan, hlm. 81)

 

Tidak membacanya di tempat-tempat yang kotor atau tempat-tempat bising, yang bisa menyebabkan bacaan al-Qur’an terabaikan

 

Meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan syaitan saat akan membaca al-Qur’an

Allah Ta’ala berfirman:

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)

 

Memperbagus bacaan Al-Qur’an

Allah Ta’ala berfirman :

وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلا

Dan bacalah al-Qur’an itu dengan tartil.” (Al-Muzammil: 4)

Yang dimaksud tartil dalam ayat ini dijelaskan lebih lanjut oleh Ali bin Abi Thalib :

”Mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya”. (Syarh Mandhumah Al-Jazariyah, hlm. 13)

Untuk mewujudkan hal ini, seseorang wajib belajar tahsin Al-Qur’an sehingga mengetahui tentang makharijul huruf (tempat keluarnya huruf), sifat huruf, serta hukum tajwidnya.

Boleh juga membacanya dengan di-jahrkan, namun jika ada yang terganggu karena bacaan dengan suara keras, seperti orang yang sedang tidur dan shalat, maka kita melirihkan suara agar tidak mengganggu mereka.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْمُصَلِّيَ يُنَاجِي رَبَّهُ ، فَلْيَنْظُرْ بِمَا يُنَاجِيهِ بِهِ ، وَلَا يَجْهَرْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ بِالْقُرْآنِ

“Sesungguhnya orang yang shalat itu sedang bermunajat kepada Rabb-Nya, maka hendaklah ia memperhatikan munajatnya tersebut, dan janganlah sebagian kalian mengeraskan bacaan al-Qur`an terhadap sebagian yang lain.” (HR. Malik, Ahmad, dan Ath-Thabrani)

 

Melakukan sujud tilawah ketika membaca ayat sajdah, kapan pun waktunya, siang ataupun malam

Caranya adalah dengan bertakbir ketika akan sujud dan bangkit darinya. Ayat-ayat tilawah tersebut adalah :

  • Al A’raf ayat 206;

  • Ar Ra’du ayat 15;

  • An Nahl ayat 49-50;

  • Al Isra’ ayat 107-109;

  • Maryam ayat 58;

  • Al Hajj ayat 18;

  • Al Hajj ayat 77;

  • Al Furqon ayat 60;

  • An Naml ayat 25-26;

  • As Sajdah ayat 15;

  • Fushilat ayat 38 (menurut mayoritas ulama),

  • QS. Fushilat ayat 37 (menurut Malikiyah);

  • Shaad ayat 24;

  • An Najm ayat 62 (ayat terakhir);

  • Al Insyiqaq ayat 20-21; dan

  • Al ‘Alaq ayat 19 (ayat terakhir).

Bacaan yang dibaca saat sujud tilawah adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam membaca doa berikut ini:

اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

“Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.” (HR. Muslim no. 771)

 

Tidak menghatamkan kurang dari tiga hari

Mengkhatamkan kurang dari 3 hari akan membuat seseorang membaca Al-Qur’an dengan cepat dan tergesa-gesa. Hal ini dapat menghilangkan tadabbur, tafakkur, kekhusyukan, dan mengurangi hak tilawah. Dan selain alasan tersebut, yaitu adanya keterangan dari hadits yang menjelaskan bahwa orang yang mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari 3 hari tidak bisa memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Sebagaimana Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu :

اقْرَأِ القُرْآنَ فِي كُلِّ شَهْرٍ … لَا يَفْقَهُهُ مَنْ يَقْرَؤُهُ فِي أَقَلَّ مِنْ ثلَاَثٍ

“Khatamkanlah al-Qur`an dalam setiap bulan, … tidak akan dapat memahaminya orang yang mengkhatamkannya kurang dari tiga hari.” (HR. Ahmad)

 

•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
📚 Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany hafizhahullah dari buku “Panduan Amal Sehari Semalam” karya Abu Ihsan al-Atsari dan Ummu Ihsan hafizhahumallah dengan beberapa tambahan.
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•

***

Demikianlah artikel yang membahas tentang adab-adab membaca Al-Qur’an. Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…

Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum…

 

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Post Comment