Sunnah Makan dan Minum – Adab Makan Bag. 1

Sunnah Makan dan Minum – Adab Makan Bag. 1

Bismillah…

Makan dan minum adalah kebutuhan pokok manusia, dengan melakukan keduanya berarti kita sudah berupaya untuk menjaga kelangsungan hidup sekaligus memelihara kesehatan dan kekuatan tubuh.

Banyak orang hanya menganggapnya rutinitas harian atau sarana untuk memuaskan selera. Orang seperti itu tidak memiliki niat yang shalih dan tidak menjaga adab-adab Islami. Akan tetapi, setiap muslim hendaknya menyantap makanan dan minuman dengan niat memperoleh kekuatan untuk berbuat ketaatan kepada Allah Ta’ala, menjaga kehidupan, dan kesehatan untuk bisa beramal shalih.

Ketersediaan makanan dan minuman serta kemudahan dalam menyantapnya merupakan nikmat besar yang harus kita syukuri. Di antara bentuk syukur terhadap hal tersebut adalah menghidupkan sunnah-sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, salah satunya dalam sunnah makan dan minum, terutama adab makan.

Di antara adab-adab makan menurut sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah :

 

#1 : Mengkonsumsi makanan yang halal

Allah Ta’ala mengharamkan dan melarang kita menyantap makanan dan minuman yang haram, bahkan hal ini menjadi sebab pelakunya masuk neraka.

#2 : Tidak makan ketika perut masih kenyang

Makan ketika perut masih kenyang adalah pola makan yang salah dan termasuk perbuatan berlebihan. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak ada kantung yang lebih buruk yang diisi Bani Adam selain perutnya sendiri. Cukuplah baginya beberapa suapan untuk menegakkan tulang punggung. Kalau terpaksa makan maka sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiganya untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk bernapas.” [HR At-Tirmidzi (2380), Ibnu Majah (3349), Ahmad (4/132), dan lain-lain. Dan hadits ini di-shahih-kan olehAl-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah (2265)]

Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata: “Ada dua perkara yang dapat mematikan hati, yakni banyak tidur dan banyak makan.”

 

#3 : Tidak makan dengan bejana emas dan perak

Perbuatan ini diharamkan Allah Ta’ala, termasuk berlebihan, pemborosan, dan tanda kesombongan. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jangan kalian minum dengan bejana emas dan perak, jangan kalian makan dengan piring emas dan perak, serta janganlah mengenakan kain sutera baik yang tipis maupun yang tebal. Karena benda tersebut untuk mereka (orang kafir) di dunia, dan untuk kalian di akhirat kelak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

 

#4 : Tidak bersikap israf dan mubadzir terhadap makanan

Berlebih-lebihan yang dimaksud adalah melewati batas kewajaran.

وَعَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – كُلْ, وَاشْرَبْ, وَالْبَسْ, وَتَصَدَّقْ فِي غَيْرِ سَرَفٍ, وَلَا مَخِيلَةٍ – أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ, وَأَحْمَدُ, وَعَلَّقَهُ اَلْبُخَارِيُّ.

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan dan minumlah, berpakaianlah, juga bersedekahlah tanpa boros dan bersikap sombong.” (HR. Abu Daud, Ahmad, dan dikeluarkan oleh Al-Bukhari secara mu’allaq). [HR. Abu Daud Ath-Thayalisi, 4:19-20; An-Nasai, 5:79; Ibnu Majah, no. 3605; Ahmad, 11:294,312. Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan].

 

#5 : Mencuci tangan sebelum makan

Terutama apabila tangan kita terkena kotoran atau yang sejenisnya, hal ini berguna untuk menjaga kesehatan sehingga menjauhkan diri dari berbagai penyakit.

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan:

يستحب غسل اليدين قبل الطعام وبعده, وإن كان على وضوء

“Dianjurkan mencuci tangan sebelum makan dan setelah makan, walaupun dalam keadaan punya wudhu“.

 

#6 : Tidak menyantap makanan dan minuman panas-panas

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa mendinginkan makanan hingga layak disantap mendatangkan berkah yang lebih besar.

 

#7 : Tidak boleh meremehkan atau mencela makanan

Meremehkan makanan berarti meremehkan nikmat yang Allah Ta’ala anugerahkan kepada kita. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan. JIka suka beliau makan, namun jika tidak beliau tinggalkan.

sunnah makan dan minum

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata,

مَا عَابَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – طَعَامًا قَطُّ ، إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ ، وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ

“Tidaklah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela suatu makanan sedikit pun. Seandainya beliau menyukainya, beliau menyantapnya. Jika tidak menyukainya, beliau meninggalkannya (tidak memakannya).” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 5409 dan Muslim no. 2064).

 

Itulah beberapa adab makan bagian 1, simak informasi selanjutnya insya Allah dalam artikel berikutnya. Pastikan untuk sering berkunjung ke kajiansunnahbandung.web.id untuk mendapatkan informasi seputar Islam yang sesuai Sunnah.

•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
📖 Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany dari kitab Panduan Amal Sehari Semalam Karya Abu Ihsan al-Atsari dan Ummu Ihsan hafizhahumallaah
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•

***

Demikianlah artikel tentang sunnah makan dan minum – adab makan bagian 1 sebagaimana yang diterangkan dalam al-Qur’an dan hadits. Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…

Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum..

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *