Kumpulan Faidah tentang Keutamaan Ilmu (Bagian 2)

kumpulan faidah tentang keutamaan ilmu bag. 2

Kumpulan Faidah tentang Keutamaan Ilmu (Bagian 2)

Bismillah…

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala yang masih memberikan kita kesempatan dan taufik-Nya untuk mendalami ilmu agama, melalui artikel Islam yang disampaikan di web KajianSunnahBandung.Web.Id ini.

Setelah mendapatkan penjelasan tentang kumpulan faidah tentang keutamaan ilmu (bagian 1), maka pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan tersebut, yang berisi 5 faidah tambahan dari 5 faidah sebelumnya.

Berikut adalah tambahan faidah tentang keutamaan ilmu yang dimaksud :

#6 : Para Malaikat Menaungi Pencari Ilmu dengan Sayapnya

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وإن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضا بما يصنع، وإن العالم ليستغفر له من في السموات ومن في الأرض حتى الحيتان في الماء، وفضل العالم على العابد، كفضل القمر على سائر الكواكب

“Dan sungguh para malaikat akan menghamparkan sayap mereka untuk orang yang menuntut ilmu; karena ridha terhadap apa yang ia lakukan. Dan sungguh seorang alim akan dimintakan ampun oleh penduduk langit dan bumi, hingga ikan-ikan di air. Keutamaan seorang alim atas ahli ibadah seumpama keutamaan bulan atas bintang-bintang di langit.” (HR Tirmidzi)

Dalam Miftah Daar as-Sa’adah disebutkan bahwa jika tidak ada keutamaan lain bagi penuntut ilmu selain keutamaan agung ini, maka hal ini cukup menjadi kemuliaan dan keutamaan baginya. Malaikat menghamparkan sayapnya sebagai bentuk tawadhu, penghormatan, dan pemuliaan mereka terhadap para penuntut ilmu yang menuntut dan menanggung warisan nabi tersebut. Ini menunjukkan kecintaan dan pemuliaan mereka, karena mereka mencari sesuatu yang mewujudkan kehidupan dan kesuksesan alam.

Oleh karenanya, Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata,

عَالِمٌ عَامِلٌ مُعَلِّمٌ يُدْعَى (كَبِيْرًا) فِي مَلَكُوْتِ السَّمَوَاتِ

“Seorang alim, yang mengamalkan dan mengajarkan ilmunya, ia dipanggil (pembesar) di kerajaan langit.”

 

#7 : Tingginya Keutamaan Ahli Ilmu

Allah Ta’ala berfirman:

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَالْمَلائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran: 18)

Imam al-Qurthubi dalam Tafsirnya (4/41) menjelaskan bahwa ayat ini menjadi dalil tentang keutamaan ilmu serta kemuliaan dan keutamaan ulama. Sesungguhnya bila ada seseorang yang lebih mulia daripada ahli ilmu, pasti Allah akan menyandingkannya dengan nama-Nya dan nama malaikat-Nya sebagaimana Dia menyandingkan nama ulama dalam ayat ini.

 

#8 : Ilmu adalah Sesuatu yang Harus Diminta untuk Ditambahkan

Jika ada sesuatu yang lebih mulia daripada ilmu, tentu Allah Ta’ala memerintahkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam agar memohon tambahan pada-Nya. Namun ternyata yang diperintahkan Allah agar diminta ditambahkan adalah ilmu, bukan yang lain. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

“Dan Katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.'” (QS. Thaha: 114)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah berkata: “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam senantiasa bertambah ilmunya sampai Allah Ta’ala mewafatkan beliau.”

 

#9 : Mintalah Ilmu yang Bermanfaat

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam senantiasa meminta pada Allah Ta’ala ilmu yang bermanfaat. Diantara doa beliau adalah:

اللهم انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي وَزِدْنِي عِلْما

“Ya Allah, berikanlah manfaat atas ilmu yang telah Engkau ajarkan padaku, ajarkanlah aku ilmu yang bermanfaat bagiku, dan tambahkanlah ilmu bagiku.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dan setiap kali Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat shubuh, beliau berdoa setelah salam dengan doa berikut:

اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْما نَافِعا، وَرِزْقا طَيِّبا، وَعَمَلا مُتَقَبَّلا

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, serta amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah no. 925. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)

Sebaliknya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memohon perlindungan pada Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat, seperti dalam doa beliau:

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari ilmu yang tidakbermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Abu Dawud no. 1548, An-Nasa’i no. 5536, dan Ibnu Majah no. 3837. Hadits ini shahih)

Yang dimaksud dengan ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membuat seorang muslim mengenal Rabb dan agamanya, yang ditetapkan oleh nash al-Quran dan as-Sunnah, yang dapat menyucikan jiwanya, berbuah amal perbuatan, serta membantunya dalam urusan-urusan dunia.

 

#10 : Ketinggian Derajat Seorang Alim

Allah Ta’ala mengangkat derajat seorang alim di dunia dan di akhirat. Dia berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Disebutkan dalam Tafsir al-Qurthubi bahwa ketinggian itu dalam pahala di akhirat dan kemuliaan di dunia. Maka orang yang beriman itu lebih tinggi dari pada yang tidak beriman, orang yang berilmu lebih tinggi daripada yang tidak berilmu. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Allah Ta’ala memuji ulama pada ayat ini, yaitu Dia mengangkat orang yang berilmu diatas orang yang beriman namun tidak berilmu. Kata (دَرَجَاتٍ) maksudnya adalah derajat dalam agama mereka jika mereka melakukan apa yang diperintahkan kepadanya.”

Benarlah ungkapan seseorang:

وَاعْلَمْ بِأَنَّ العِلْمَ أَرْفَعُ رُتْبَة
وأَجَلُّ مُكْتَسَبٍ وَأَسْنَى مَفْخَرٍ

Ketahuilah bahwa ilmu adalah tingkatan tertinggi
Usaha yang paling mulia dan kebanggaan yang paling membahagiakan

Disebutkan dalam sebuah hadits :

إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أَقْوَاما، وَيَضَعُ بِهِ آخَرِيْنَ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala karena kitab ini mengangkat derajat beberapa kaum dan merendahkan sebagian lainnya.” (Hadits shahih : Diriwayatkan oleh Muslim no. 817)

 

•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
📖 Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany dari kitab “Tsalatsuna Faa`idatan fi Thalab al-Ilmi” karya Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafizhahullah
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•

***

Demikianlah kumpulan faidah tentang keutamaan ilmu bag. 2. Semoga apa yang disampaikan bisa membuat kita lebih semangat lagi dalam menunaikan kewajban menuntut ilmu, kemudian beramal dengannya, serta bersabar dalam menetapi ketaaan dan menjauhi kemaksiatan.

Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…

Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum..

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Post Comment