Sebab-Sebab Kemenangan Hakiki

Sebab-Sebab Kemenangan Hakiki

Bismillah…

Dalam artikel ini akan kita bahas tentang sebab-sebab kemenangan hakiki yang bisa diupayakan dengan maksimal sehingga pertolongan Allah Ta’ala bisa didapatkan, insya Allah…

Allah Ta’ala telah memberikan kemenangan kepada kaum mukminin dalam banyak pertempuran, baik ketika perang Badar, Ahzab, Fathu Makkah, Hunain dan seterusnya. Itu adalah realisasi dari dari janji Allah itu sendiri kepada mereka.

Allah Ta’ala berfirman :

وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (QS. ar-Rum: 47)

Allah Ta’ala menolong mereka karena mereka mau menegakkan agama-Nya, yang bisa mengalahkan seluruh agama yang lain. Orang yang berpegang teguh kepadanya, maka ia pasti menang atas seluruh ummat yang lain.

Allah Ta’ala memberikan pertolongan karena mereka telah melakukan sebab-sebab kemenangan hakiki, baik yang bersifat material maupun maknawi. Mereka memiliki kemauan kuat dalam menghadapi musuh-musuh mereka berdasarkan bimbingan dari Allah Ta’ala dan sejalan dengan petunjuk dan pengukuhan dari-Nya.

Allah Ta’aala berfirman:

وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. an-Nisa’: 104)

Dengan pengukuhan dan peneguhan ini, mereka merasa senang dengan kekuatan, keteguhan dan kesungguhan yang mereka miliki. Mereka pun melakukan segala persiapan kekuatan berupa kekuatan batin maupun militer dengan melaksanakan perintah Rabb mereka.

Allah memberikan pertolongan kepada mereka karena mereka menolong agama Allah Ta’ala :

وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ. الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

“… Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) Orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar, dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj : 40-41)

Dalam kedua ayat ini, Allah memberikan janji pertolongan kepada orang yang mau menolong agama-Nya dalam bentuk janji yang dikuatkan dengan menggunakan bentuk taukid lafzhi maupun ma’nawi.

Firman Allah ‘innallaha laqawiyyun ‘aziz’ (sungguh Allah itu Mahakuat dan Maha Perkasa) menyiratkan penegasan bahwa Allah Ta’ala tidak akan pernah lemah dan hina. Justru setiap kekuatan dan keperkasaan yang menentang-Nya pasti akan nista dan lemah.

Sedangkan firman Allah yang menyatakan “dan kepada Allah-lah kembali segala urusan” merupakan peneguhan terhadap orang yang beriman ketika mereka merasa jauh dari kemenangan disebabkan karena jauhnya mereka dari sebab-sebab kemenangan itu. Hanya Allah yang bisa merubah apa saja yang dikehendaki-Nya sesuai dengan hikmah-Nya.

Kedua ayat ini mengandung penjelasan mengenai sifat-sifat yang akan menyebabkan turunnya pertolongan Allah.

 

#1 : Realisasi Tauhid

“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat.” (QS. al-Hajj: 40)

Peneguhan di muka bumi tidak akan terwujud kecuali setelah terealisasikannya peribadahan kepada Allah Ta’ala semata. Jika semua hamba telah beribadah kepada Allah secara ikhlas kepada-Nya, baik mengenai perkataan, perbuatan maupun kehendaknya, hanya menghendaki keridhaan Allah dan kampung akhirat, dalam keadaan terbuka maupun sembunyi, dalam keadaan sempit maupun longgar, maka Allah akan meneguhkannya di muka bumi. Dengan demikian, peneguhan di muka bumi menuntut adanya karakter ini, yaitu penyembahan (ibadah) kepada Allah saja, dan tidak menyekutukan-Nya sedikitpun.

 

#2 : Menegakkan Shalat

Yaitu menunaikan shalat sebagaimana yang dikehendaki oleh syari’at, dengan memenuhi syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, kewajiban-kewajibannya, serta menyempurnakannya dengan sunnah-sunnahnya. Dengan demikian, ia harus bersuci dengan baik, melakukan rukuk dan sujud, berdiri dan duduk, menjaga waktu, selalu melaksanakan shalat Jum’at dan shalat berjam’ah, serta memelihara kekhusyuan dalam shalat, yaitu kehadiran hati dan ketenangan anggota badan. Sebab, khusyu’ itu merupakan ‘ruh’ dan inti dari shalat. Shalat tanpa kekhusyuan seperti jasad tanpa nyawa.

 

#3 : Menunaikan zakat

Yaitu memberikan apa yang sudah ditetapkan oleh syari’at untuk dikeluarkan dari sebagian harta yang dikaruniakan kepada mereka yang berhak menerimanya untuk membersihkan jiwa mereka secara utuh tanpa ada kekurangan, dan hal itu ia lakukan untuk mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya semata.

Dengan zakat itu mereka menyucikan jiwa dan membersihkan harta mereka serta memberikan kemanfaatan kepada saudara-saudara mereka dari kalangan kaum fakir miskin dan orang-orang lainnya yang membutuhkan uluran tangan.

 

#4 : Menyuruh berbuat yang ma’ruf

Yang dinamakan ma’ruf adalah segala yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, baik yang wajib maupun sunnah. Mereka menyuruh berbuat demikian dalam rangka menghidupkan syari’at Allah, memperbaiki para hamba-Nya, dan meraih rahmat dan keridhaan-Nya.

 

#5 : Mencegah dari perbuatan yang munkar

Yang dinamakan munkar adalah segala yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, baik yang berupa dosa-dosa besar maupun dosa-dosa kecil, dalam hal yang berkaitan dengan ibadah, atau akhlak, atau muamalah. Mereka mencegah itu semua untuk menjaga agama Allah, memelihara para hamba-Nya, serta menghindari hal-hal yang menyebabkan kerusakan.

Memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar merupakan dua pilar yang sangat kuat bagi kelangsungan, kemuliaan, dan persatuan ummat ini, sehingga tidak bisa dibuat terpecah belah oleh hawa nafsu dan tidak bisa diporak-porandakan oleh berbagai langkah yang keliru. Oleh karena itu amar ma’ruf nahi munkar merupakan bagian dari kewajiban agama ini bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan.

Kalau saja tidak ada amar ma’ruf nahi munkar, maka manusia akan terpecah menjadi berbagai golongan dan akan tercabik-cabik menjadi sekian kelompok, yang masing-masing akan berbangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. Dengan karakter inilah ummat ini menjadi ummat yang utama mengalahkan ummat yang lainnya.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman :

“Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali ‘Imran: 110)

Kelima sifat ini manakala telah terealisasi, di samping tetap melaksanakan petunjuk dan bimbingan dari Allah, berupa keteguhan dan penetapan hati serta persiapan kekuatan fisik, maka kemenangan dan pertolongan dari Allah akan terwujud dengan izin Allah.

Kita kaum muslimin di zaman ini jika mampu melaksanakan sebab-sebab terwujudnya kemenangan dan pertolongan dari Allah, yaitu dengan melaksanakan kewajiban agama kita, sehingga kita menjadi teladan yang menjadi orang yang diikuti, bukannya menjadi pengikut orang lain, lalu kita berupaya memiliki dan menguasai seluruh sarana perang modern dengan penuh kesungguhan dan ketulusan, maka sungguh Allah pasti menolong kita di dalam menghadapi musuh-musuh kita.

•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
📖 Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany dari kitab Majalisu Syahri Ramadhan karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•

***

Demikianlah artikel yang membahas tentang sebab-sebab kemenangan hakiki. Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…

Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum..

 

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *