Adab Ketika Marah yang Sesuai Bimbingan Sunnah

Adab Ketika Marah yang Sesuai Sunnah

Adab ketika marah yang sesuai sunnah – Kebanyakan marah berasal dari syaithan dan ia hanya membawa kerugian serta penyesalan. Marah pada asalnya harus dihindari, kecuali kemarahan karena Allah dalam kondisi-kondisi tertentu.

Oleh karenanya, Rasulullah ﷺ berpesan pada seseorang yang meminta nasihat kepada beliau:

لَا تَغْضَبْ

“Jangan marah!” (HR. Al-Bukhari)

Ibnu Hajar rahimahullah mengutip pendapat al-Khathabi bahwa jangan marah artinya jauhilah sebab-sebab kemarahan dan jangan melakukan sesuatu yang mengarah pada kemarahan. Namun marah memang suatu kondisi yang terkadang tidak mampu kita cegah atau kendalikan.

 

Bimbingan Agar Bisa Mengendalikan Marah

Oleh karenanya, Rasulullah ﷺ memberikan bimbingan agar kita dapat mengendalikan sifat buruk tersebut.

1️⃣ Tidak marah kecuali karena Allah

Marah karena Allah Ta’ala justru akan mendapat pahala. Rasulullah ﷺ tidak pernah marah karena persoalan pribadi, namun beliau marah ketika melihat agama Allah diabaikan.

2️⃣ Menjauhi kemarahan dalam urusan duniawi

Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk menjauhi kemarahan dan menahan amarah, bahkan Rasulullah ﷺ pernah memuji Asyajj Abdul Qais yang memiliki dua sifat yang dicintai Allah yaitu lemah lembut dan santun.

3️⃣ Menahan amarah dan meredamnya jika terjadi

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ الله مِنَ الحُوْرِ العِينِ يُزَوِجُهُ مِنْهَا مَا شَاءَ

“Barangsiapa mampu menahan amarahnya sedangkan ia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk pada hari Kiamat hingga Dia memberinya (kebebasan) memilih bidadari surga dan Dia menikahkannya dengannya sesuai kehendaknya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

4️⃣ Berta’awudz kepada Allah ketika marah

Salah satu obat mujarab untuk meredakan amarah adalah ta’awudz atau berlindung kepada Allah dari makar syaithan. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا غَضِبَ الرَّجُلُ فَقَالَ أَعُوْذُ بِاللهِ ، سَكَنَ غَضَبُهُ

Jika seseorang marah lalu ia mengucapkan “audzubillah” maka marahnya akan redam.” (HR. Ibnu Adi dan As-Sahmi)

5️⃣ Diam ketika marah

Rasulullah ﷺ bersabda:

علموا ويسروا ولا تعسروا وبشروا ولا تنفروا وإذا غضب أحدكم فليسكت

Ajarkanlah (islam), mudahkan dan jangan mempersulit. Berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari menjauh. Dan bila salah seorang diantara kalian marah, maka diamlah.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Ibnu Adi)

6️⃣ Mengubah posisi tubuh saat sedang marah

Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah ﷺ :

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ

“Apabila salah seorang dari kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi berbaring.” (HR. Ahmad, Abu Daud).

7️⃣ Memohonkan ampunan, memaafkan, dan bersabar

Allah Ta’ala berfirman:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)

8️⃣ Tidak membalas keburukan dengan keburukan

Allah Ta’ala berfirman:

وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ ۖ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ

“Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” (QS. An-Nahl: 126)

Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ

Siapa yang menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, hingga Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, Turmudzi).

 

•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
📚 Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany dari buku “Panduan Amal Sehari Semalam” Karya Abu Ihsan al-Atsari dan Ummu Ihsan hafizhahumallah
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•

***

Demikianlah artikel yang membahas tentang adab ketika marah yang sesuai bimbingan sunnah, yang mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.

Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…

Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di grup WA Kajian Sunnah Bandung.

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum…

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *