Pembukaan Serial Kitab Shahih Al-Adab Al Islamiyyah
Pembukaan
Segala puji bagi Allah, yang telah menjadikan rasul-Nya sebagai qudwah (teladan) bagi setiap orang yang memiliki keinginan untuk meraih keridhoan Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada beliau yang Allah jadikan sebagai imam bagi orang-orang bertakwa, teladan bagi orang-orang beriman, dan yang diberikan akhlaq yang mulia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sungguh, engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)
Amma ba’du.
Sesungguhnya, apabila seseorang hendak memulai menempuh jalan istiqamah dengan kejujuran dan keikhlasan, maka sepatutnya ia memulai langkahnya dengan bertanya kepada orang yang berilmu.
Tanyakanlah tentang perkara-perkara ibadah:
- Bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu?
- Bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat?
- Bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa?
- Bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunaikan ibadah haji?
- Bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegakkan shalat malam?
- Bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca Al-Qur’an?
Dan pertanyaan lainnya untuk seluruh perkara ibadah.
Setiap orang hendaknya meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjadikan beliau sebagai panutan dalam setiap amal yang sesuai dengan sunnah, serta menjauhkan diri dari segala bentuk bid’ah. Dengan mengikuti jalan beliau, in sya Allah seseorang akan meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat
Setelah itu, tanyakanlah tentang muamalah
Bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bermuamalah, seperti dalam berjual beli, pinjam meminjam, adab menyerahkan uang dan memberikan jaminan, tata cara bertani dan bercocok tanam, adab dalam perlombaan, menawarkan jasa, memberikan pinjaman, berwakaf, memberi hadiah, serta dalam perkara pernikahan, talak, masa iddah, pemberian nafkah, dan urusan-urusan lainnya.
Kemudian ikutilah teladan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam urusan muamalah tersebut.
Setelah itu, tanyakanlah tentang akhlak
Bagaimana akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para istrinya, anak-anaknya, dan para tetangganya? Bagaimana pula beliau memerintahkan untuk bermuamalah dengan kedua orang tua, kerabat, dan selain mereka?
Semua itu agar kita dapat meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perkara akhlak yang mulia.
Setelah itu, bertanyalah tentang kebiasaan dan keseharian
Bagaimana cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam makan, minum, tidur, berpakaian, berjalan, duduk, berbicara, bepergian, dan berkendara?
Semua itu perlu kita pelajari, agar kita dapat meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam setiap aspek keseharian kita.
Apabila seseorang meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam seluruh perkara tersebut secara istiqamah, dan terus-menerus berjalan di atas jalan beliau, maka sesungguhnya ia tengah menempuh jalan hidayah dan meniti jalan menuju surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
“Barang siapa menaati aku, maka dia akan masuk surga. Dan barang siapa mendurhakaiku, maka sungguh ia telah enggan (masuk surga).” (Hadits Shahih, riwayat Bukhari no. 7280)
Berdasarkan tujuan itulah, saya menulis kitab yang berjudul:
Shahih Al-Adab Al Islamiyyah
Aku pun meringkas kitab ini agar mudah dihafal bagi siapa saja yang memiliki keinginan untuk meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam ibadah, muamalah, akhlak, dan keseharian.
Melalui kitab ini, aku memberikan nasihat kepada setiap pemuda yang hendak memulai menempuh jalan istiqamah secara terus-menerus. Aku juga memberikan nasihat melalui kitab ini untuk setiap ayah yang ingin mendidik anaknya di atas jalan ketaatan kepada Allah Ta’ala.
Aku memohon kepada Allah Yang Maha Tinggi, Maha Agung, Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, Dzat yang apabila berfirman ‘Kun’ (jadilah), maka sesuatu itu pun terjadi, agar Dia menjadikan kitab ini bermanfaat, penuh faidah, mendekatkan hamba-hamba kepada Rabb mereka, serta menjadi petunjuk menuju sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Aku juga memohon kepada Allah agar menjadikan penyusunan kitab ini semata-mata ikhlas dalam rangka mengharap wajah-Nya, serta mengampuni seluruh pihak yang mengambil manfaat dan kebaikan dari kitab ini, baik para pembacanya, para pensyarahnya, maupun para penerjemahnya.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
“Ya Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah lebih dahulu beriman, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami rasa dengki terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr: 10)
Ditulis oleh hamba yang fakir akan ampunan-Nya,
Wahid bin Abdul Salam bin Bali
Mesir – Kafr El-Sheikh – Mansya’at Abbas,
16/10/1431 H
Diterjemahkan oleh
Yayat Abu Yahya
30 Syawwal 1446 H / 28 April 2025

Post Comment