Petunjuk Nabi tentang Ibadah Shalat (Bag. 3)

Petunjuk Nabi tentang Ibadah Shalat (Bagian 3)

Bismillah

Alhamdulillah pembahasan kali ini sudah sampai pada petunjuk Nabi tentang ibadah Shalat bagian ke-3, setelah sebelumnya kita telah membahas 10 hal penting tentang ibadah shalat di bagian 1 dan 2.

Bagi Antum yang belum mengetahui informasi tentang bahasan sebelumnya, silahkan klik judul artikel di bawah ini untuk informasi lebih lanjut :

  1. Petunjuk Nabi dalam Ibadah Shalat (Bagian 1)

  2. Petunjuk Nabi dalam Shalat (Bagian 2)

Thayyib, mari kita lanjutkan saja pembahasan berikutnya, yang akan menjelaskan tentang 10 hal penting yang berhubungan dengan ibadah shalat sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

petunjuk nabi tentang ibadah shalat

 

10 poin yang dimaksud adalah sebagai berikut :

 

Sesekali mengerjakan shalat dengan sandal atau khuf

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

خَالِفُوْا الْيَهُوْدَ فَإِنَّهُمْ لَا يُصَلُّوْنَ فِي نِعَالِهِمْ وَلَا خِفَافِهِمْ

“Berbedalah dengan orang Yahudi. Sesungguhnya mereka tidak beribadah dengan mengenakan sandal-sandal dan khuf-khuf mereka.” (HR. Abu Dawud, al-Baihaqi, dan al-Hakim)

 

Mengangkat kedua tangan dengan jemari terbentang ketika takbir

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila bangkit untuk mengerjakan shalat, mengangkat kedua tangannya dengan posisi dibentangkan, tidak direnggangkan, dan tidak pula dirapatkan. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, al-Hakim)

 

Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri lantas meletakkannya di atas dada ketika berdiri

Dalilnya, hadits dari Wa’il bin Hujr tentang sifat shalat Nabi,

ثم وضَع يدَه اليُمنى على ظهرِ كفِّه اليُسرى والرُّسغِ والساعدِ

..setelah itu beliau meletakkan tangan kanannya di atas punggung tangan kiri, atau di atas pergelangan tangan atau di atas lengan” (HR. Abu Daud 727, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).

 

Membaca doa istiftah

Doa istiftah dibaca setelah takbiratul ihram sebelum membaca al-fatihah. Di antara doa istiftah yang palih masyhur adalah:

سُبْحَانَكَ اللهم وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إلهَ غَيْرُكَ

“Mahasuci Engkau, ya Allah, dan segala puji hanya milik-Mu, Mahasuci asma-Mu, Maha tinggi kemuliaan-Mu, dan tiada ilah yang berhak diibadahi kecuali Engkau.” (HR. Ahmad, An-Nasai, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan ad-Darimi)

 

Meluruskan punggung ketika rukuk

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam rukuk demikian hingga andai kata ditumpahkan air di atasnya, niscaya air itu tetap berada di tempatnya.

Dari Wabishoh bin Ma’bad, ia berkata,

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى فَكَانَ إِذَا رَكَعَ سَوَّى ظَهْرَهُ حَتَّى لَوْ صُبَّ عَلَيْهِ الْمَاءُ لاَسْتَقَرَّ

Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat. Ketika ruku’, punggungnya rata sampai-sampai jika air dituangkan di atas punggungnya, air itu akan tetap diam.“(HR. Ibnu Majah no. 872. Juga diriwayatkan oleh Ath Thobroni dalam Al Kabir dan Ash Shoghir, begitu pula oleh ‘Abdullah bin Ahmad dalam Zawaid Al Musnad)

 

Meletakkan kedua telapak tangan di atas kedua lutut ketika rukuk

Tidak boleh meletakkan tangan di atas paha atau di atas tulang kering saat rukuk, namun hendaknya diletakkan kedua telapak tangan di atas lutut sampai benar-benar thuma’ninah.

Dalam hadits ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshori disebutkan,

فَلَمَّا رَكَعَ وَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ

Ketika ruku, ia meletakkan kedua tangannya pada lututnya.” (HR. Abu Daud no. 863 dan An Nasai no. 1037. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

 

Membentangkan jemari ketika rukuk dan merapatkannya saat sujud.

Abu Humaid As Sa’idiy berkata mengenai cara shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata,

فَإِذَا رَكَعَ أَمْكَنَ كَفَّيْهِ مِنْ رُكْبَتَيْهِ وَفَرَّجَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ

Jika ruku’, beliau meletakkan dua tangannya di lututnya dan merenggangkan jari-jemarinya.” (HR. Abu Daud no. 731. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

 

Melakukan sujud dengan tujuh anggota badan

Tujuh anggota badan yang dimaksud yaitu dua telapak kaki, dua lutut, dua tangan, dan dahi termasuk hidung. Bila tidak, maka sujudnya tidak sah.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الْجَبْهَةِ – وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ – وَالْيَدَيْنِ ، وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ

Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: (1) Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), (2,3) telapak tangan kanan dan kiri, (4,5) lutut kanan dan kiri, dan (6,7) ujung kaki kanan dan kiri. ” (HR. Bukhari no. 812 dan Muslim no. 490)

 

Bersikap pertengahan saat bersujud

Antara merenggangkan kedua lengan dan merapatkannya, antara merenggangkan atau merapatkan.

اعْتَدِلُوا فِى السُّجُودِ ، وَلاَ يَبْسُطْ أَحَدُكُمْ ذِرَاعَيْهِ انْبِسَاطَ الْكَلْبِ

Bersikaplah pertengahan ketika sujud. Janganlah salah seorang di antara kalian menempelkan lengannya di lantai seperti anjing yang membentangkan lengannya saat duduk.” (HR. Bukhari no. 822 dan Muslim no. 493).

 

Merenggangkan lengan ketika sujud

Menjauhkan lengan dari lambung, namun tidak perlu dilakukan saat shalat berjamaah.

Dari Ibnu Buhainah, ia berkata,

أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا صَلَّى فَرَّجَ بَيْنَ يَدَيْهِ حَتَّى يَبْدُوَ بَيَاضُ إِبْطَيْهِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat, beliau merenggangkan lengan tangannya (ketika sujud) hingga nampak putih ketiak beliau.” (HR. Bukhari no. 390 dan Muslim no. 495).

 

•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
📚 Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany dari buku “Panduan Amal Sehari Semalam” karya Abu Ihsan al-Atsari dan Ummu Ihsan hafizhahumallah
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•

***

Demikianlah artikel singkat tentang petunjuk Nabi tentang ibadah shalat (bagian 3). Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…

Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum..

 

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *