Selektif Saat Memilih Teman (Kaidah Kedelapan)

Selektif Saat Memilih Teman
(Kaidah Kedelapan)

Allah Ta’ala berfirman :

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”. (QS. Al-Kahfi: 28)

Syaikh ‘Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah dalam Taisiir Karimirrahman (halaman 547) berkata :

“Dalam ayat ini terkandung perintah untuk bergaul dengan orang-orang terbaik (pilihan), bersungguh-sungguh untuk berteman dan bersama dengan mereka, meskipun mereka miskin. Karena sesungguhnya, terdapat faidah yang tak terhingga saat bergaul dengan mereka.”

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang itu sesuai dengan agama sahabatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah siapa yang menjadi sahabat kalian.” (HR. Abu Dawud no. 4833. Dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, 2: 634)

Abu Sulaiman al-Khithabi rahimahullahu dalam al-‘Uzlah (halaman 56) berkata janganlah engkau bergaul kecuali dengan orang yang bagus agamanya dan memiliki sifat amanah. Karena jika engkau bergaul dengannya, engkau akan meneladaninya dalam agama dan pemikirannya (pendapatnya). Janganlah engkau tertipu dengan agamamu dan janganlah engkau mempertaruhkan dirimu, sehingga engkau bergaul dengan orang yang cuek dengan agama dan rusak pemikirannya.

selektif saat memilih teman

Ibnu Baththah dalam al-Ibanah al-Kubra no. 376 mengutip perkataan Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu :

“Nilailah manusia dengan sahabat dekatnya, karena seseorang tidaklah bersahabat kecuali dengan orang yang dikaguminya.”

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Hanyalah perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk itu ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi bisa jadi akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya. Dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) akan mengenai (membakar) pakaianmu. Dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asap yang tidak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Dalam Ikmaalul Mu’allim bi Fawaaidi Muslim (8: 108), al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah menjelaskan bahwa hadits ini mengajarkan kita agar menjauhi interaksi dengan orang-orang yang buruk, karena semua orang tersebut akan menimbulkan pengaruh pada teman duduknya. Juga di dalamnya mengandung dorongan untuk bermajelis dengan orang-orang baik, mempelajari ilmu, adab, hidayah, dan akhlak yang terpuji dari mereka.

 

•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
📖 Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany dari kitab ’Asyru Qawa’id fi Tazkiyati an-Nafsi Karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr hafizhahullaah
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•

***

Demikianlah artikel yang membahas tentang kaidah kedelapan dari tema pembahasan 10 kaidah penyucian jiwa, yakni agar selektif saat memilih teman sebagaimana yang diterangkan dalam al-Qur’an dan hadits.

Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…

Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum..

 

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *