Tentang Doa dan Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Telah Meninggal

Tentang Doa dan Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Telah Meninggal

Pertanyaan #96
Ibu Fulanah (Cibaduyut – Bandung)

Ana ingin bertanya.. Jika seorang ibu menjelang ajalnya mendoakan keburukan untuk anaknya karena sakit hati terharap anaknya, lalu sang ibu meninggal.

Lalu setelah sekian tahun dari waktu sang ibu meninggal, ternyata apa yang pernah sang ibu doakan dulu benar terjadi terhadap anaknya, bahkan berkali-kali.

Apakah rasa sakit hati sang ibu itu terbawa sampai ia meninggal? Lantas hal apa yg harus dilakukan sang anak agar doa sang ibunya tidak terjadi lagi pada hidupnya?

Jazakumullahu khairan…

 

Jawaban :

Bismillah…
Ikhwah a’azzaniyallaahu wa iyyaakum…

 

Dalil tentang Mustajabnya Doa Orang Tua

Di antara doa yang mustajab adalah doa orang tua untuk anaknya, baik doa baik atau doa jelek. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا

“Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizholimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” (HR. Abu Daud no. 1536, Tirmidzi no. 1905 dan Ibnu Majah no. 3862).

Ini menunjukkan setiap anak tidak boleh menyakiti orang tuanya. Namun sebagai orang tua pun perlu hati-hati ketika mendo’akan jelek pada anak. Karena jika ia do’akan jelek pada anaknya, itu bisa terkabul tanpa ada penghalang.

Sebagaimana ada kisah dari Juraij yang do’a jelek ibunya bisa terkabul. Di mana ibunya berdo’a jelek supaya anaknya melihat wajah pelacur.

 

Berkenaan Doa Buruk dari Orang Tua

Pertama, pada asalnya, doa orang tua untuk anaknya adalah mustajab. Ini berlaku jika doa itu diucapkan dengan ikhlas dan kesadaran, tidak dalam kondisi emosi yang tidak stabil. Kemudian kepada sang anak yang sangat durhaka kepada Ibu Bapaknya.

Kedua, meski demikian, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam melarang para orang tua, mendoakan keburukan untuk buah hatinya. Beliau ﷺ bersabda :

لا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ لَا تُوَافِقُوا مِنْ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ

“Jangan kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, atau anak-anak kalian, atau harta kalian. Jangan sampai kalian menepati suatu waktu yang pada waktu itu Allah Subhanahu wa ta’ala diminta sesuatu lantas Dia kabulkan doa kalian itu.” (HR. Muslim, no. 309)

Jika doa itu terkabul, satu saja kemungkinan yang akan kita alami, yaitu penyesalan.

Adanya ancaman berat yang berbunyi : ‘jika saja doa itu menepati waktu mustajab, Allah akan kabulkan doa itu’, sehingga yang terjadi hanya penyesalan, menunjukkan, bahwa larangan dalam hadis di atas bermakna haram. Sebagaimana disimpulkan demikian oleh Syekh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah :

“Doa-doa keburukan seperti ini hukumnya haram. Karena bisa jadi menepati saat Allah mengabulkan doa sehingga itu terkabul.” (Syarah Riyadussholihin, Ibnu Utsaimin, 6/51)

Ketiga, doa buruk dari orang tua untuk anaknya, yang diucapkan saat marah, tidak Allah kabulkan. Ini diantara bentuk kasih sayang Allah kepada Hamba-Nya.

Keempat, jika sang anak tidak durhaka, dia sudah berusaha berbakti kepada orang tuanya, kemudian mendapat doa buruk dari orang tuanya, maka Allah tidak akan kabulkan doa tersebut. Dasarnya adalah sabda Nabi ﷺ :

مَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهُ، مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ

“Tidak ada seorang pun yang berdoa dengan sebuah doa kecuali Allah akan mengabulkan apa yang dimintanya atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya, selama dia tidak berdoa yang mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi.” [HR At-Tirmidzi no. 3381. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani]

 

Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal

Lalu apa yang harus dilakukan oleh seorang anak yang didoakan buruk oleh orang tua sebelum ia meninggal? Tentu ia harus memohon ampun kepada Allah Ta’ala dan mendoakan kebaikan serta berbakti kepada orang tuanya. Di antara bentuk bakti kepada orang tua yang sudah meninggal di antaranya sebagaimana berikut.

Ada enam hal yang bisa kita simpulkan sebagai bentuk berbakti kepada orang tua ketika mereka berdua atau salah satunya telah meninggal dunia :

  1. Mendo’akan kedua orang tua,

  2. Banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orang tua,

  3. Memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia,

  4. Menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang tidak pernah terjalin,

  5. Memuliakan teman dekat keduanya,

  6. Bersedekah atas nama orang tua yang telah tiada.

Semoga Allah Ta’ala memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua. Aamiin.

 

Referensi:
https://rumaysho.com/3380-terkabulnya-do-a-jelek-orang-tua.html
https://konsultasisyariah.com/34720-doa-buruk-dari-orang-tua-mustajab.html
https://rumaysho.com/11752-cara-berbakti-pada-orang-tua-setelah-mereka-tiada.html

 

Dinukil oleh Ustadz Rian Abu Rabbany hafizhahullah
(Pembina akun dakwah Kajian Sunnah Bandung)

***

Semoga jawaban dari pertanyaan tentang doa dan cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal ini bermanfaat dan memberikan faidah kepada kita semua. Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum.

 

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *