Adab Ketika Bangun Tidur

Adab Ketika Bangun Tidur

Agama Islam adalah agama yang sempurna. Setiap aspek kehidupan manusia telah dijelaskan dengan rinci dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tak terkecuali hal-hal yang tampak sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti adab ketika bangun tidur.

Melalui hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita diajarkan bagaimana memulai hari dengan benar sejak membuka mata dari tidur.

Pada kesempatan kali ini, akan dibahas beberapa adab bangun tidur yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar dapat kita amalkan dalam keseharian.

1. Berdzikir kepada Allah ketika bangun tidur

Imam bukhari meriwayatkan:

عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ، وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ، ثُمَّ يَقُولُ: اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا، وَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Apabila Nabi ﷺ hendak tidur di malam hari, beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya, kemudian membaca: ‘Allahumma bismika amutu wa ahya’ (Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan hidup). Dan ketika beliau bangun, beliau membaca: ‘Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin-nusyur’ (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah kebangkitan).” [HR. Bukhari, nomor 6314]

2. Melepaskan ikatan setan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: “يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ، فَارْقُدْ. فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ، انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ، انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى، انْحَلَّتْ عُقَدُهُ كُلُّهَا، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ، وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Setan mengikat tengkuk kepala salah seorang dari kalian ketika tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan, ia berkata: ‘Malam masih panjang, tidurlah.’ Jika ia bangun lalu menyebut nama Allah, satu ikatan terlepas. Jika ia berwudhu, satu ikatan lagi terlepas. Jika ia shalat, maka semua ikatannya terlepas, sehingga ia menjadi semangat dan jiwanya baik. Jika tidak, maka ia bangun dengan jiwa yang buruk dan malas.” [Muttafaqun Alaih, diriwayatkan oleh Bukhari (1142) dan Muslim (776)]

3. Bersiwak

عَنْ حُذَيْفَةَ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ، يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah ﷺ apabila bangun di malam hari (untuk shalat malam), beliau menggosok mulutnya dengan siwak.” [Muttafaqun Alaih, diriwayatkan oleh Bukhari (246) dan Muslim (255)]

4. Membangunkan keluarga untuk shalat malam

Diriwayatkan dari Abu Dawud dengan sanad yang hasan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ، فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ، رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا، فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:​ “Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun di malam hari untuk shalat, lalu membangunkan istrinya; jika sang istri enggan, maka ia memercikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun di malam hari untuk shalat, lalu membangunkan suaminya; jika sang suami enggan, maka ia memercikkan air ke wajahnya.” [Hadits Hasan, diriwayatkan oleh Abu Dawud (1308) dan yang lainnya dengan sanad yang hasan. Dishahihkan oleh an-Nawawi dan al-Albani, dan dikuatkan oleh al-Arnauth]

Demikianlah beberapa adab bangun tidur yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga kita dimudahkan untuk mengamalkannya, dan semoga Allah memberikan kebaikan kepada kita melalui keteladanan serta tuntunan yang beliau wariskan.

Diterjemahkan oleh
Yayat Abu Yahya
02 Dzulqo’dah 1446 H/30 April 2025

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Post Comment

error: Content is protected !!