Artikel Islam Pilihan
Syarah Utsul Tsalatsah
artikel islam, berilmu sebelum beramal, berilmu sebelum berkata, imam al-bukhari, imam asy-syafi'i, kajian sunnah bandung, kewajiban berilmu sebelum berkata dan beramal, perkataan imam al-bukhari, perkataan imam asy-syafi'i, surat muhammad 19, syaikh muhammad shalih bin utsaimin, syarah utsul tsalatsah, tentang surat al ashr
kajiban
0 Comments
Kewajiban Berilmu Sebelum Berkata dan Beramal
Kewajiban Berilmu Sebelum Berkata dan Beramal
Bismillah…
Dalam artikel ini kita akan melanjutkan pembahasan tentang Syarah Utsul Tsalatsah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.
Pembahasan kali ini sampai pada perkataan Imam asy-Syafi’i tentang surat al-Ashr dan perkataan Imam al-Bukhari tentang Bab Berilmu Sebelum Berkata dan Beramal.
Perkataan Imam asy-Syafi’i rahimahullah
Imam asy-Syafi’i ialah Abu Abdillah, Muhammad bin Idris bin al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ al-Hasyimi al-Quraisy, dilahirkan di kota Gaza tahun 150 H, meninggal di Mesir pada tahun 204 H. Beliau salah seorang Imam yang empat –semoga Allah Ta’ala melimpahkan rahmat atas mereka semua-
Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata :
لَوْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ حُجَّةً عَلَى خَلْقِهِ إِلَّا هَذِهِ السُّوْرَةَ لَكَفَتْهُمْ
“Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah atas makhluk-Nya kecuali surat ini, niscaya ia cukup bagi mereka.”
Maksud Imam asy-Syafi’i rahimahullah adalah bahwasanya surat al-Ashr ini telah cukup bagi segenap manusia untuk menyerukan mereka berpegang teguh kepada agama Allah, dengan iman, amal shalih, dakwah kepada Allah dan sabar dalam menetapi yang demikian. Ini tidak berarti bahwa surat ini telah mencukupi manusia dalam syari’at (agama secara keseluruhan).
Adapun perkataan beliau, “Seandainya Allah tidak menurunkan hujjah atas makhluk-Nya kecuali surat ini, niscara ia mencukupi mereka.” hal itu karena orang yang berakal dan berfikir manakala mendengarkan surat ini atau membacanya niscaya ia akan membebaskan dirinya dari kerugian dan itu diperoleh dengan memiliki empat sifat ini : iman, amal shalih, dan berwasiat di dalam menaati kebenaran dan dalam menetapi kesabaran.
Perkataan Imam al-Bukhari rahimahullah
Al-Bukhari adalah, Abu Abdillah, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah al-Bukhari, dilahirkan di kota Bukhara pada bulan Syawwal tahun 194 H. Masa kecilnya diasuh oleh ibunya, karena sejak kecil ia sudah yatim. Beliau wafat di kota Khartank yang berjarak kurang lebih dua farsakh (6 mil) dari kota Samarkand, pada malam Idul Fitri tahun 256 H.
وَقَالَ البُخَارِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى:
“بَابُ: العِلْمُ قَبْلَ القَوْلِ وَالْعَمَلِ، وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: {فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ} فبدأ بالعلم قبل القول والعمل”
“بَابُ: العِلْمُ قَبْلَ القَوْلِ وَالْعَمَلِ، وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: {فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ} فبدأ بالعلم قبل القول والعمل”
Imam Bukhari rahimahullah berkata, “Bab ‘Ilmu Sebelum Berkata dan Beramal’, dalilnya adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), ‘Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu’.” (QS. Muhammad [47] : 19). Dalam ayat ini, Allah memulai dengan berilmu lalu beramal.
Beliau memulai dengan ilmu sebelum ucapan dan perbuatan. Al-Bukhari rahimahullah berdalil dengan ayat ini untuk menunjukkan wajibnya mempunyai ilmu (pengetahuan) sebelum ucapan dan perbuatan. Ini dalil yang tepat yang menunjukkan bahwa manusia hendaknya mengetahui dahulu, baru kemudian mengamalkannya. Ada juga dalil aqli yang menunjukkan hal serupa, bahwasanya amal dan ucapan tidak akan benar dan diterima sehingga sesuai dengan syari’at. Seseorang tidak akan tahu apakah amalnya sesuai dengan syari’at atau tidak kecuali dengan ilmu. Tetapi ada beberapa hal yang manusia bisa mengetahuinya secara fitrah, seperti pengetahuan bahwa Allah adalah satu-satunya sesembahan, sebab yang demikian ini sudah menjadi fitrah manusia, karena itulah tidak perlu bersusah payah untuk mempelajari bahwa Allah itu Esa.
Adapun masalah-masalah juz’iyah (rincian) yang beragam perlu untuk dipelajari dan memerlukan usaha keras.
Dinukil dari buku “Ulasan Tuntas tentang 3 Prinsip Pokok” terjemahan dari kitab Syarah Utsul Tsalatsah Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin)
***
Demikianlah artikel lanjutan syarah Utsul Tsalatsah tentang perkataan imam as-Syafi’i rahimahullah tentang surat al-Ashr serta perkataan Imam al-Bukhari rahimahullah tentang kewajiban berilmu sebelum berkata dan beramal.
Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…
Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .
Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…
Barakallahu fiikum..
Post Comment