Mencaci Maki Masa

Mencaci Maki Masa
(Bentuk-bentuk Syirik Kecil Bagian Keempat)

Bismillah…

Mencaci maki masa, angin, dan lainnya, atau mengarahkan makian kepada makhluk yang tidak punya kewenangan bertindak, pada hakikatnya mengarah pada Pengatur dan Penciptanya yaitu Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman:

وَقَالُوا۟ مَا هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

“Dan mereka berkata : ‘Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa’, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al-Jatsiyah: 24)

Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa orang-orang kafir menyandarkan kebinasaan kepada masa sebagai sebuah celaan. Perkataan mereka bukan didasarkan pada ilmu dan hujjah, melainkan atas praduga saja.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata Rasulullah ﷺ bersabda :

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: يُؤْذِينِي ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ، بِيَدِي الأَمْرُ أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Anak Adam telah menyakiti-Ku (karena) dia suka mencela waktu (masa). Padahal Aku-lah pencipta (pengatur) masa. Aku-lah yang menggilir antara siang dan malam’.” [HR. Bukhari no. 4826 dan Muslim no. 2246]

mencaci maki masa

Hadits ini menunjukkan bahwa siapa yang mencaci maki masa, maka dia telah menyakiti Allah Ta’ala, karena caci maki tersebut mengarah kepada Pengatur peristiwa dan Pencipta kejadian. Maka setiap muslim mesti menjauhi kata-kata seperti ini sebagai bentuk menjaga akidah dan bersopan santun terhadap Allah Ta’ala.

Termasuk perbuatan merusak kesempurnaan akidah adalah mencaci maki angin. Bahkan sebagai bentuk penjagaan dari perbuatan tersebut, Rasulullah ﷺ mengajarkan do’a saat melihat sesuatu yang tidak mereka harapkan bersama kehadiran angin.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَذِهِ الرِّيْحِ وَخَيْرِ مَا فِيْهَا ، وَخَيْرِ مَا أُمِرَتْ بِهِ ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذِهِ الرِّيْحِ وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُمِرَتْ بِهِ

“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu atas kebaikan angin ini dan kebaikan apa-apa yang ada padanya dan kebaikan apa-apa yang diperintahkan melaluinya. (Ya Allah), kami berlindung kepada-Mu dari kejelekan angin ini dan kejelekan apa-apa yang ada padanya, dan kejelekan apa-apa yang diperintahkan melaluinya).” [HR. Tirmidzi no. 2257 dan Ahmad 5/123; shahih dengan jalan-jalannya dan syawahid-nya]

Mencaci maki makhluk mengandung beberapa dampak negatif, di antaranya :

  1. Berarti mencaci maki sesuatu yang tidak berhak dicaci maki.

  2. Mencaci maki makhluk mengandung kesyirikan, karena berkeyakinan bahwa ia mendatangkan manfaat dan mudarat selain Allah.

  3. Caci maki tersebut mengarah pada yang mengatur makhluk, yaitu Allah Ta’ala.

Hendaknya seorang muslim memulangkan segala peristiwa kepada Allah Ta’ala, Penciptanya, dan memohon kebaikan kepada-Nya, berlindung kepada-Nya dari keburukannya, tidak mengarahkan caci maki kepadanya, dan menafsirkannya dengan tafsir yang shahih. Semua musibah yang menimpa adalah takdir Allah, yang mungkin terjadi karena dosa-dosa kita. Kemudian hendaknya kita senantiasa berbaik sangka kepada Allah dan kembali kepada-Nya dengan taubat dan istighfar.

Allah Ta’ala berfirman:

وَبَلَوْنَٰهُم بِٱلْحَسَنَٰتِ وَٱلسَّيِّـَٔاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (QS. Al-A’raaf: 168)

 

•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
📖 Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany dari kitab Panduan Lengkap Membenahi Akidah Karya Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullaah
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•

***

Demikianlah artikel yang membahas tentang bentuk syirik kecil bagian keempat, yakni mencaci maki masa. Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam, sehingga mengetahui tentang berbagai perkara yang dibolehkan untuk kita amalkan, serta memahami tentang berbagai perkara yang dilarang agar bisa kita hindari dan jauhi.

Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum..

 

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *