Pertemuan #5 : Motivasi Ibadah
Pertemuan #5 : MOTIVASI IBADAH
Artikel kali ini akan membahas tentang motivasi ibadah yang merujuk pada buku “Sudah Benarkah Ibadah Saya?”. Selamat membaca…
Bismillah…
Ada sebagian orang berpendapat bahwa beribadah kepada Allah Ta’ala tidak boleh mengharapkan apa pun dan tidak boleh takut terhadap apa pun, tidak mengharapkan pahala dari Allah Ta’ala dan tidak takut terhadap azab Allah Ta’ala.
Ungkapan seperti ini dan yang senada dengannya adalah salah besar. Kesalahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1️⃣ Dalam banyak ayat al-Qur’an, Allah Ta’ala menyatakan bahwa Dia menyediakan surga bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih dan menyiapkan api neraka bagi orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat-Nya.
2️⃣ Derajat hamba tertinggi adalah Nabi dan Rasul ‘alaihimussalaam, dan salah satu karakter mereka adalah senantiasa berdo’a kepada Allah Ta’ala dengan harap-harap cemas.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Sesungguhnya mereka (para Nabi) adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiyaa: 90)
3️⃣ Tidak mungkin seseorang yang berakal melakukan sesuatu sementara ia tidak memiliki motivasi atau tujuan apapun.
Bahkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, teladan kita semua, senantiasa mendawamkan doa,
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Allah Rabb kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta jaga kami dari azab neraka.”
***
Semoga artikel tentang Motivasi Ibadah yang disarikan dari buku “Sudah Benarkah Ibadah Saya?” ini bermanfaat dan memberikan faidah kepada kita semua.
Barakallahu fiikum.