Doa adalah Ibadah

Doa adalah Ibadah

Rasulullah ﷺ bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ

“Doa itu adalah ibadah.” (Hadis Shahih, riwayat Ashhabus Sunan; lihat Shahihul Jami’ no. 3407)

Makna dan Penjelasan

Hadis ini menunjukkan bahwa doa bukan sekadar permintaan kepada Allah, tetapi juga termasuk ibadah yang sangat agung. Mengapa?

Karena dengan berdoa, kita:

  • Menunjukkan rasa tunduk dan bergantung kepada Allah.
  • Mengakui bahwa hanya Allah yang berkuasa mengabulkan permintaan.
  • Menjalankan perintah langsung dari Allah dalam Al-Qur’an.

Kesimpulan:

Orang yang rajin berdoa berarti rajin beribadah, sedangkan orang yang meninggalkan doa berarti telah meninggalkan salah satu bentuk ibadah utama.

Dalil-Dalil Pendukung

1. Allah memerintahkan kita untuk berdoa

    وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

    “Dan Rabbmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (QS. Ghafir: 60)

    Penjelasan:

    Perintah “berdoa” di sini disebut langsung sebagai ibadah. Menolak berdoa sama saja dengan menyombongkan diri di hadapan Allah.

    2. Doa adalah inti penghambaan

      إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا

      “Sesungguhnya mereka itu selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas.” (QS. Al-Anbiya’: 90)

      Penjelasan:

      Para nabi dan orang-orang shalih selalu berdoa kepada Allah, karena itu adalah bagian dari keimanan mereka.

      3. Doa adalah senjata orang beriman

        Rasulullah ﷺ bersabda:

        الدُّعَاءُ سِلَاحُ الْمُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّينِ وَنُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

        “Doa adalah senjata orang beriman, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi.” (HR. Hakim dalam al-Mustadrak, dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 3409)

        Penjelasan:

        Doa bukan hanya permintaan, tetapi juga kekuatan yang menegakkan agama dan menerangi kehidupan.

        4. Allah mencintai hamba yang berdoa

          Rasulullah ﷺ bersabda:

          إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ

          “Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Pemurah. Dia malu jika seorang hamba mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia tidak mengabulkan permintaannya dengan memberi sesuatu.” (HR. Abu Dawud no. 1488; dinyatakan shahih oleh al-Albani)

          Penjelasan:

          Allah senang melihat hamba-Nya berdoa, bahkan Allah merasa malu untuk membiarkan tangan hamba itu kosong.

          Kesimpulan

          1. Doa bukan hanya permintaan, tapi ia adalah puncak ibadah dan bentuk penghambaan kepada Allah.
          2. Allah memerintahkan kita untuk berdoa, menganggap doa sebagai ibadah, dan menjanjikan pahala besar bagi hamba yang selalu memohon kepada-Nya.
          3. Meninggalkan doa adalah tanda kesombongan, sedangkan memperbanyak doa adalah tanda keimanan.

          Sumber Referensi

          • HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Shahihul Jami’ no. 3407
          • QS. Ghafir: 60, QS. Al-Anbiya’: 90
          • HR. Hakim dalam al-Mustadrak
          • Imam an-Nawawi, al-Adzkar
          • Ibnul Qayyim, al-Wabil ash-Shayyib
          Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

          Post Comment

          error: Content is protected !!