Pertemuan #8 : Mengikuti Cara Beragama Para Sahabat

Pertemuan #8 : MENGIKUTI CARA BERAGAMA PARA SAHABAT

Artikel kali ini akan membahas tentang perintah untuk mengikuti cara beragama para sahabat, yang disarikan dari buku “Sudah Benarkah Ibadah Saya?”.

Bismillah…

Setelah kita mengetahui wajibnya ikhlas dan ittiba’ dalam beribadah, ada satu perkara lain yang wajib diketahui setiap muslim, yaitu wajibnya mengamalkan al-Qur`an dan Sunnah berlandaskan pemahaman para shahabat.

Ibnu Qayyim rahimahullah dalam al-Fawa`id berkata,

العِلْمُ قَالَ اللهُ قَالَ رَسُوْلُهُ …. قَالَ الصَّحَابَةُ لَيْسَ بِالتَّمْوِيْهِ

“Ilmu itu adalah firman Allah, sabda Rasul-Nya, dan juga perkataan para sahabat yang tidak samar.”

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً

“Umat ini akan berpecah menjadi 73 golongan, semua golongan itu berada di neraka, kecuali satu golongan.”

Dalam riwayat lain, golongan yang selamat itu adalah:

مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ

“Golongan yang mengikuti jalan yang aku dan para sahabatku berada di atasnya.” (HR. At-Tirmidzi)

Bila pedoman ini ditinggalkan, maka terjadilah kekacauan dan penyimpangan dalam beribadah. Kewajiban mengikuti jalan para sahabat juga Allah Ta’ala tegaskan dalam firman-Nya:

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam.” (QS. An-Nisa: 115)

Pada ayat ini, Allah Ta’ala tidak hanya mengancam kesesatan orang yang menentang Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam saja, lebih jauh dari itu, Allah Ta’ala juga menjelaskan kesesatan orang yang mengikuti selain jalan orang-orang mukmin.

***

Semoga artikel tentang mengikuti cara beragama para sahabat yang disarikan dari buku “Sudah Benarkah Ibadah Saya?” ini bermanfaat dan memberikan faidah kepada kita semua.

Barakallahu fiikum.

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *