Ucapan Kalau (Seandainya) dalam Sebagian Keadaan

Ucapan Kalau (Seandainya) dalam Sebagian Keadaan
(Bentuk-bentuk Syirik Kecil bagian kelima)

Bismillah…

Di antara kata yang tidak patut diucapkan karena dapat mengurangi kesempurnaan akidah dan ada larangan khusus mengucapkannya adalah ucapan “kalau (seandainya)” saat mengalami sesuatu yang tidak diinginkan atau mendapatkan musibah.

Contohnya : “Seandainya aku melakukan ini, tentu ini tidak akan terjadi”.

Ucapan tersebut mengandung ketidaksabaran, penyesalan terhadap sesuatu yang telah berlalu yang tidak mungkin diulang. Kata-kata ini pun mengindikasikan lemahnya iman kepada Qadha dan Qadar Allah, menyalahkan diri dan membuka ruang bagi setan untuk menguasai manusia melalui was-was dan penyesalan.

Bahkan ucapan “kalau (seandainya)” seperti ini termasuk sifat orang-orang munafik yang tidak beriman kepada Qadha dan Qadar.

Allah Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ قَالُوا لِإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا

“Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: ‘Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh’.” (QS. Ali Imran: 168)

Yang wajib dilakukan setiap muslim saat ditimpa musibah adalah menerima takdir dan sabar atas apa yang terjadi, disertai dengan melakukan hal-hal yang mendatangkan kebaikan dan menjaga dari keburukan tanpa menyalahkan.

Rasulullah ﷺ bersabda :

اَلْمُؤْمِنُ اَلْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلىَ اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِيْ كُلٍّ خَيْرٍ، اِحْرِصْ عَلىَ ماَ يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اللَّهُ وَماَ شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ.

“Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah, namun pada masing-masing (dari keduanya) ada kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan menjadi lemah. Jika kamu ditimpa sesuatu, jangan berkata seandainya aku berbuat begini, maka akan begini dan begitu, tetapi katakanlah Allah telah menakdirkan, dan kehendak oleh Allah pasti dilakukan. Sebab kata ‘seandainya’ itu dapat membuka perbuatan setan.” [Hadits shahîh. Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2664); Ahmad (II/366, 370); Ibnu Mâjah (no. 79, 4168); an-Nasâ-i dalam Amalul Yaum wal Lailah (no. 626, 627); at-Thahawi dalam Syarh Musykilil Aatsâr (no. 259, 260, 262); Ibnu Abi Ashim dalam Kitab as-Sunnah (no. 356). Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Hidâyatur Ruwât ila Takhrîji Ahâdîtsil Mashâbîh wal Misykât (no. 5228).]

Dalam hadits tersebut, Nabi ﷺ melarang mengucapkan, “seandainya aku melakukan ini, niscaya terjadi ini dan ini.” Karena kata-kata seperti ini tidak berguna sedikit pun, sebaliknya justru membuka pintu perbuatan setan, menggugah penyesalan, menyalahkan takdir, serta menafikan sabar dan ridha.

Kemudian Beliau ﷺ pun mengajarkan sebuah kalimat yang bermanfaat dan mengandung iman kepada takdir, yaitu :

قَدَّرَ اللَّهُ وَماَ شَاءَ فَعَلَ

“Allah telah menakdirkan, dan kehendak oleh Allah pasti dilakukan.”

Dalam Majmu’ al-Fatawa (16/38), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata tentang makna hadits ini, “Jangan lemah dalam melaksanakan perintah dan jangan takut terhadap apa yang ditakdirkan.”

 

•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
📖 Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany dari kitab Panduan Lengkap Membenahi Akidah Karya Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullaah
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•

***

Demikianlah artikel yang membahas tentang ucapan kalau (seandainya) dalam sebagian keadaan, sebagaimana yang diterangkan oleh dalil-dalil yang shahih. Hal ini penting untuk diketahui agar bisa dihindari dan dijauhi sehingga perkara dan sarana yang bisa mengantarkan kepada perbuatan kesyirikan bisa kita halau, dan hanya kepada Allah Ta’ala saja kita hendaknya senantiasa meminta hidayah dan pertolongan agar tetap dibimbing ke jalan yang diridhai-Nya.

Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…

Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum…

 

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *