Etika Menelpon yang Baik dan Benar Agar Bernilai Kebaikan
Etika Menelpon yang Baik dan Benar Agar Bernilai Kebaikan
Etika menelpon yang baik dan benar agar bernilai kebaikan – Bagaimanakah penjelasan lengkapnya tentang hal tersebut? Informasi ini sangat penting untuk diketahui, terlebih di zaman manakala telpon menjadi kebutuhan.
Bismillah…
Telepon adalah salah satu nikmat Allah Ta’ala pada umat manusia. Manfaatnya banyak sekali, sehingga nikmat Allah yang satu ini haruslah disyukuri kaum muslimin dengan menggunakannya untuk perkara yang diridhai-Nya dan juga dengan menjauhi perkara-perkara yang mengundang kemarahan-Nya.
Berikut beberapa etika menelpon yang baik dan benar, yang apabila kita perhatikan, menjadikannya sebagai kebiasaan, maka insya Allah akan menjadi sebuah kebiasaan dan rutinitas yang bernilai kebaikan.
Berikut adalah beberapa hal yang harus kita perhatikan :
1. Gunakanlah untuk perkara yang ma’ruf
Yaitu untuk hal-hal yang mendatangkan kebaikan dunia maupun akhirat, yang membawa mashlahat dan mendatangkan pahala.
2. Tidak menelepon pada waktu yang tidak pantas
Menghubungi melalui telepon hampir sama maknanya dengan berkunjung, meskipun konteksnya agak berbeda. Karena itu, jangan menghubungi seseorang pada waktu larut malam, pada pagi buta, atau pada saat tidur siang, kecuali untuk keperluan darurat.
3. Tidak melakukan panggilan lebih dari tiga kali
Bunyi dering telepon sama seperti bunyi ketukan pintu. Menurut sunnah, tidak boleh mengetuk lebih dari tiga kali, kecuali pada keadaan mendesak atau genting.
4. Tidak lupa mengucapkan salam
Kedudukan orang yang menelepon sama dengan orang yang mengetuk pintu, maka mulailah dengan mengucapkan salam.
5. Memperkenalkan diri
Orang yang menghubungi hendaknya memperkenalkan diri agar orang yang menerima panggilan bisa mengenalinya, juga untuk menepis kecurigaan dan prasangka buruk orang lain terhadap diri kita.
6. Tidak memperpanjang pembicaraan tanpa keperluan
Semua itu adalah perbuatan sia-sia dan termasuk buang-buang waktu, penghamburan harta dan sikap mubadzir yang dilarang. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَنْهَاكُمْ عَنْ قِيْلَ وَقَالَ وَكَثْرَةِ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةِ الْمَالِ
“Aku melarang kalian dari qila wa qaala (menebar gosip), banyak bertanya, dan membuang-buang harta.” (Shahih Al-Jami No. 12)
7. Yang menghubungi yang mengakhiri pembicaraan
Jika maksud dan tujuan pembicaraan sudah tersampaikan, hendaklah yang menghubungi yang mengakhirinya dengan cara yang baik, seperti mengucapkan salam. Tidak selayaknya “pemilik rumah” yang berpamitan untuk pergi dari tempat duduknya, karena hal itu sama saja dengan mengusir secara halus.
8. Tidak menggunakan nada dering dan nada sambung musik
Seyogyanya kita memilih nada dering dan nada sambung yang biasa saja, bukan nada-nada yang berirama musik. Kita pun sebaiknya menghindari nada tunggu musik saat hendak menunggu panggilan telepon dari teman atau kerabat yang masuk.
Termasuk yang dilarang adalah menggunakan tilawah al-Quran sebagai nada sambung HP, sebab kita akan memutusnya sebelum tilawah berakhir untuk menerima panggilan telepon, dan itu adalah perbuatan yang dilarang dan termasuk perbuatan yang tidak menghormati al-Quran.
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
Disarikan oleh Ustadz Rian Abu Rabbany dari buku “Panduan Amal Sehari Semalam” Karya Abu Ihsan al-Atsari dan Ummu Ihsan hafizhahumallah
•═◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═•
***
Demikianlah artikel yang membahas tentang etika menelpon yang baik dan benar agar bernilai kebaikan, yang mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.
Semoga Allah senantiasa membimbing dan menunjukkan kita kepada kebenaran, serta memberikan taufik kepada kita untuk mengetahui ilmu tentang syari’at agama Islam untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menghadirkan keberkahan dan kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, aamiin ya Rabbal ‘alamin…
Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di grup WA Kajian Sunnah Bandung.
Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…
Barakallahu fiikum…