Siapakah Golongan Orang yang Tidak Akan Merugi?

Siapakah Golongan Orang yang Tidak Akan Merugi?

Bismillah…

Allah berfirman dalam surat al-Ashr :

وَٱلْعَصْرِ

“Demi masa.”

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ

“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,”

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

(QS. Al-Ashr : 1 -3)

Allah Jalla wa Alla bersumpah dengan “masa“, yang mana “masa” adalah zaman atau waktu dimana siang malam silih berganti. Dan “masa” ini adalah kesempatan untuk beramal.

Sekarang, apabila seseorang ingin beramal, belajar, beribadah, dan berdoa! Kapan semua itu mungkin untuk dilakukan? Jawabannya adalah ketika dia masih hidup! Kehidupan seorang manusia adalah waktu itu sendiri. Dan apabila waktunya telah habis, maka dia akan mati.

Inilah yang dimaksud dengan “masa“, yakni sebuah kesempatan atau waktu untuk beramal, beribadah, dan menuntut ilmu. Oleh karena itu, ketika nyawa seorang manusia sudah tidak lagi di kandung badan, maka dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi!

Tidak bisa beribadah, tidak bisa belajar, tidak bisa melakukan apapun lagi, bahkan walaupun orang yang meninggal tersebut masih muda, karena terkadang ada orang yang meninggal di usia 15 tahun atau 20 tahun. Dan alangkah banyaknya pemuda yang meninggal, yang dengan kematiannya tersebut, terputus juga amalnya (masanya).

Dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi! Tidak bisa belajar, tidak bisa beribadah, tidak bisa menambah ilmu pengetahuan, tidak bisa melakukan apa-apa lagi, karena waktunya sudah habis! Apabila anak Adam mati, maka hilanglah kesempatan untuk beramal, termasuk hilangnya kesempatan untuk menuntut ilmu.

Allah Ta’ala berfirman :

وَٱلْعَصْرِ

“Demi masa.”

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ

“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,”

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

(QS. Al-Ashr : 1 -3)

Siapakah orang-orang yang dikecualikan dari kerugian yang telah disumpahi oleh Allah ini? Dalam surat di atas, mereka yang dikecualikan dari kerugian yang telah disumpahi oleh Allah adalah :

  1. Orang yang beriman,

  2. Orang yang mengerjakan amal shalih,

  3. Orang yang nasehat-menasehati dalam kebenaran, dan

  4. Orang yang nasehat-menasehati dalam kesabaran.

Hanya dengan keempat perkara ini seorang hamba bisa selamat dari kerugian!

Orang-orang yang beriman maksudnya adalah “ilmu”, karena iman diraih dengan ilmu! Dalam ayat tersebut ada anjuran untuk menuntut ilmu syar’i dan bersungguh-sungguh dalam meraihnya.

Dan mengerjakan amal shalih maksudnya adalah bersemangat dalam mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan mengerjakan kebaikan. Disini adalah pelajaran, bahwa maksud dari ILMU adalah AMAL.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut – 69)

Dengan kedua hal ini, yaitu ILMU dan AMAL, maka seseorang akan meraih kebaikan. Akan tetapi, jangan sampai berhenti sampai disitu saja! Karena seseorang juga perlu menyampaikan kepada orang lain atas berbagai kebaikan yang telah dikaruniakan Allah Ta’ala kepadanya.

Nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran maksudnya adalah mendakwahkan kebaikan. Meskipun dalam berdakwah ada kelelahan, kesulitan dan gangguan. Tapi tetaplah harus bersabar!

Sebagaimana sering dikatakan :

“Jalan dalam berdakwah, belajar dan mengajar tidak akan selalu mulus”

Terkadang seseorang harus mengalami gangguan, menjadi bahan perbincangan, bahkan terkadang juga disakiti, dan lain sebagainya. Tapi itu semuanya tidak perlu dihiraukan, tetaplah bersabar, berharap pahala, serta terus berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat yang telah memberikan ilmu, agar seseorang dapat bermanfaat untuk orang lain dengan ilmu yang dimilikinya.

 

Disarikan dari video ceramah singkat :
“Inilah Golongan Orang yang Tidak akan Merugi – Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al Badr”

 

***

Semoga penjelasan tentang siapakah golongan orang yang tidak akan merugi ini bermanfaat dan memberikan faidah kepada kita semua. Dapatkan berbagai informasi lainnya mengenai artikel islami, poster nasihat, info kajian sunnah Bandung serta kesempatan untuk melakukan tanya jawab di .

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman dan kenalan Anda. Rekomendasikan juga website KajianSunnahBandung.Web.Id agar semakin banyak orang yang mendapatkan faidah dan kebaikan melalui wasilah Antum. Insya Allah…

Barakallahu fiikum.

Dapatkan kebaikan dengan share artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *